Satu persatu para Yudisiawan menerima SK Yudisium dari Ibu Sekretaris Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan serta ucapan selamat dari Dekan FKIP, Bupati Fakfak, dan Kepala Dinas Pendidikan Kab. Fakfak. Nampak dalam gambar Bachtiar, SPd, MPd menerima ucapan selamat dari DR Nomensen Steffan Mambraku, Jumat (31/7) (Foto: TYR)

Fakfak, #Surya Indonesia
    Bertempat di Aula Gedung Diklat  Kabupaten Fakfak, Jumat sore (31/7) berlangsung Yudisium Program Magister Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Cenderawasih Kelas Fakfak. Dekan FKIP Uncen DR. Nomensen Steffan Mambraku hadir memberikan yudisium kepada 30 calon Magister Pendidikan (M.Pd) yang hadir didampingi keluarga masing-masing. Nampak diantara Magister Pendidikan yang baru antara lain Kepala Dinas Sosial H. Bachtiar, S.Pd; Ismet Rumoning; Benyamin Hindom. Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Fakfak diwakili oleh Staff Ahli, Bapak Charles Kambu. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, diwakili Ibu Djuariah Thofer
    Upacara Yudisium dibuka oleh Dekan FKIP Uncen, DR. Nomensen Mambraku, dilanjutkan dengan pembacaan dan penyerahan Surat Keputusan Yudisium yang dibacakan langsung oleh Bung Ichal, pembawa Acara. Satu persatu Yudisiawan naik ke atas panggung menerima map berisi SK Yudisium dari Ibu Sekretaris Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, serta ucapan selamat dari Dekan FKIP Uncen, Bupati Fakfak, dan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Fakfak.  
Setelah bersama-sama menyanyikan Hymne Guru, Benyamin Hindom, MPd mewakili Yudisiawan menyampaikan kesan dan pesannya dalam meraih gelar Magister. Benyamin Hindom, M.Pd tak lupa menyampaikan terima kasih kepada keluarga, istri dan suami, yang telah terganggu kebutuhannya selama ini.
Dalam sambutan Bupati Fakfak yang dibacakan oleh Staff Ahli, Bapak Charles Kambu, selain mengucapkan selamat dan sukses pada para Yudisiawan, Bupati juga meminta kepada para Magister baru untuk membantu Pemerintah Daerah.  “Supaya mencintai kampung, mencintai tempat tugas, mencintai semua orang yang ada di sana. Bagaimana orang pintar di kampung kalau tidak ada orang pintar yang tinggal di kampung. Tak akan pernah orang di kampung pintar kalau tidak ada orang pintar tinggal di kampung. Dan itu tanggung jawab kita semua. Jadi kalau sudah ditempatkan hari Senin jangan kembali hari Kamis. Kerja terus. Karena jerih payah tidak akan sia-sia. Mereka semua menunggu.” Bupati juga mengingatkan, agar kita jangan terus menanya apa yang telah pemerintah daerah buat kepada kita, tetapi tanyakan apa yang telah kita buat untuk daerah.
Dekan FKIP Universitas Cenderawasih, DR Nomensen Steffan Mambraku dalam sambutannya menyatakan bahwa guru adalah pegawai negeri sipil, kecil, yang pangkatnya besar. Guru tidak pernah kaya karena materi tetapi guru adalah pegawai negeri sipil, kecil, yang kaya karena pengabdian dan ketulusannya dalam melaksanakan tugas. DR. Mambraku juga sempat memberitahukan kepada hadirin saat hendak menyanyikan lagu “Tanah Papua”, bahwa judul lagu “Tanah Papua” sekarang sudah diganti dengan judul “Papua Pulau Indah”. Bait yang dimulai dengan “Sio Ya Tuhan....” diubah menjadi “Oh Ya Tuhan...”.
Mereka yang telah diyudisium akan mengikuti Wisuda Universitas Cenderawasih Periode ke II tahun akademik 2014/2015 tanggal 3 September 2015 di Jayapura. (TYR/SURYA INDO)
 


 Foto Bersama dengan Dekan FKIP Universitas Cenderawasih DR Nomensen Steffan Mambraku(Foto: TYR)

 
 Foto Bersama dengan Dekan FKIP Universitas Cenderawasih DR Nomensen Steffan Mambraku (Foto: TYR)


Foto Bersama para Yudisiawan (Foto: TYR)

Posting Komentar

 
Top