Meneladani Sukses Bisnis Rasulullah SAW

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBNwh1Q4BE34GHFzutlzh2ugXUqSqFEUOlbOyvNquJk4XCUSd9-UBdtQAq3tTiAtLtI0O9HQOIZE_dnv_DuXaXPhh_BGye1OJDhyphenhyphenpSfgvw2DXCkpqQu5Unu7HuvuZol9SfG4eGIDn2IR2p/s1600/pasuran+meneladani+rasul.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Surya Indonesia" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBNwh1Q4BE34GHFzutlzh2ugXUqSqFEUOlbOyvNquJk4XCUSd9-UBdtQAq3tTiAtLtI0O9HQOIZE_dnv_DuXaXPhh_BGye1OJDhyphenhyphenpSfgvw2DXCkpqQu5Unu7HuvuZol9SfG4eGIDn2IR2p/s320/pasuran+meneladani+rasul.jpg" title="Surya Indonesia" width="236" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">H. Suhartanto, SE., Ketua KUD Sembada Kabupaten Pasuruan</td></tr> </tbody></table> <br /> <div style="text-align: justify;"> Sekitar tahun 596 M sampai dengan tahun 600-an M ada seorang pemdua yang sibuk berniaga dengan membawa kabilah (rombongan) yang membawa bahan-bahan pakaian. Pemuda itu berniaga dari satu pasar ke pasar lainnya, dari satu Negara ke Negara lainnya.<br />Ternyata pengusaha muda itu betul-betul sukses dalam usaha dagangnya. Itulah pemuda yang bernama Muhammad bin Abdillah dari suku Quraisy yang lahir di Mekkah pada tahun 571 M. sekiranya Muhammad itu masih belum diangkat menjadi seorang nabi, mungkin saja akan ikut pameran bordir di alun-alun Bangil ini.<br />Bahkan ketika masih anak-anak, Muhammad sudah mulai mencari upah sendiri  dengan mengembala kambing. Sebagaimana maklum, bahwa Muhammad kecil sudah yatim piatu di usia 6 tahun. Di mana kemudian ketika Muhammad besar mencapai usia 40 tahun, beliau harus mulai « mengembalal «  umatnya yang hidup di akhir zaman, termasuk kita-kita ini yang menjadi umatnya. Artinya, kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW dibina menuju pada jalan kebenaran berdasarkan ajaran tauhid dan syariah Islam.<br />Itu artinya bahwa apa yang dilakukan oleh masyarakat Bangil dan sekitarnya yang memproduksi dan memasarkan bahan-bahan pakaian sesuai dengan keadaan pasar sekarang  ternyata pada 15 abad yang silam sudah dirintis oleh Muhammad bin Abdillah. Saya perlu menekankan kilas balik (setback) perjalanan hidup beliau dengan harapan bahwa apa yang kita lakukan ini akan membawa manfaat dunia dan akhirat.<br />Harapan saya, mereka yang modal dapat mengusahakan bordir dengan segala macam variasi dan kelengkapannya sehingga bisa menyerap tenaga kerja yang sebanyak- banyak. Tentu saja juga harus diimbangi dengan pasar yang jelas dan pasar yang bisa mengembangkan usaha bordir ini. Termasuk ekspor ke negara-negara yang merupakan pasar potensial dari produk bordir ini.<br />Semakin besar usaha bordir di Bangil dan sekitarnya maka semakin banyak pula tenaga kerja yang akan diserap. Insyaallah  hal itu akan membawa manfaat dunia dan akhirat. Sebab kita sebagai seorang Muslim tidak cukup hanya ikut Tarawih, naik haji, sitighotsah, tahlilan dan diba’an. Dunia juga harus dipikirkan.<br />Allah memerintahkan kepada kita untuk menciptakan kemakmuran di muka bumi ini. Maka Nabi Muhammad SAW yang juga pernah mennadi seorang pengusaha dikala mudanya – mungkin karena pengalaman beliau dan juga hidayah dari  Allah memberikan pesan kepada kita.<br />Ini merupakan konsep kehidupan yang lengkap dan ideal. Karena itu, kita tidak sepatutnya hanya mengatakan  bahwa „dunia iut penjara bagi orang Muslim“. Semestinya kita sampaikan bahwa dunia ini merpakan tempat menanam untuk dipanen di akhirat kelak<br />Mohon ini dipahami. Jangan sampai terlalu sempit berfikir. Ayo, kenapa ? Kalau tidak begitu kenana Nabi memberikan contoh kehidupan yang diawal dari menggembala kambing sampai berdagang di pasar ? <br />Tapi waktu itu jarak pasarnya sangat jauh dan jumlah manusia sangat sedikit. Muhammad  ber-dagang dari Mekkah ke Syiria dan dari Syiria ke Negara lain. Itulah yang dilakukan oleh Nabi mulai dari umur 25 tahun sampai menjelang 40 tahun.<br />Begitu suksesnya perniagaan yang dilaksanakan oleh Muhammad – dengan manajemen yang bagus sampai sampai juragane (saudagarnya) yang bernama Khadijah kesengsem (tertarik) kepada Muhammad.  Gayung bersambut, maka dilamarlah Muhammad oleh Khadijah dan merekapun menikah. Saat menikah, Muhammad baru berusia 25 tahun sedangkan Khadijah berusia 40 tahun.<br />Jelaslah bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki kelebihan yang hebat dalam hal bisnis. Mengapa hal itu tidak kita tiru? <br /><br /><br /></div>

Meneladani Sukses Bisnis Rasulullah SAW

H. Suhartanto, SE., Ketua KUD Sembada Kabupaten Pasuruan Sekitar tahun 596 M sampai dengan tahun 600-an M ada seorang pemdua yang sibuk berniaga dengan membawa kabilah (rombongan) yang membawa bahan-…

Baca selengkapnya »

Keindahan yang Berbudaya Kabupaten Pasuruan Aman Sehat Lahir Batin Adil dan Bermartabat Menuju Pasuruan Maslahat

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <div style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> </div> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8676392400476159054" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDYY5yuGTXSl7mM5F1Mg_A4FYo_pK60oW1PkyazYLkPCmrQintewFFXu0cXzYE7OtWeNsNxpjN0SnI-tvqvy5iCcidnvFjzo0GmcTOzhSE3uBUzu1jQxNGZf2Y-lom8M6BMt7B0xezATo/s1600/index.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="182" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDYY5yuGTXSl7mM5F1Mg_A4FYo_pK60oW1PkyazYLkPCmrQintewFFXu0cXzYE7OtWeNsNxpjN0SnI-tvqvy5iCcidnvFjzo0GmcTOzhSE3uBUzu1jQxNGZf2Y-lom8M6BMt7B0xezATo/s320/index.png" width="320" /></a></div> <br /> <br /> <b>Pasuruan, Surya Indo</b><br /> Bangsa Indonesia sejak zaman dahulu sudah punya kesenian-kesenian tradisional yang merupakan warisan nenek moyang kita. Bahkan ketika Sunan Kalijaga menyebarkan agama<br /> Islam kepada penduduk di Jawa Tengah, beliau memanfaatkan seni tradisional untuk kepentingan dakwah Islamiyah. Sunan Kalijaga benar-benar arif dalam beradaptasi dengan tradisi yang ada, khususnya di tanah Jawa dan pulau-pulau sekitar jelas orang no. satu di Kabupaten Pasuruan.<br /> Begitu pula para mubaligh dari Yaman yang datang ke Samudra Pasai (Aceh), Celebes (Sulawesi), Borneo (kalimantan) juga jangan lupa kesenian tradisional yang berkembang<br /> dalam masyarakat. Oleh karena itu saudara bangsa Indonesia kita menginginkan agar kesenian tradisional itu tetap langgeng dan lestari dari satu generasi ke generasi. Dengan demikian kesenian tradisional tidak akan kegeser sejengkalpun oleh kesenian yang datang dari negeri lain. Perlu kita tahu di era globalisasi ini mereka (orang<br /> barat) berusaha untuk menciptakan persepsi yang sama secara internasional di mulai dari masalah ekonomi, politik dan budaya.<br /> Maka diluncurkanlah berbagai macam media menggelar berbagai macam budaya asing di Indonesia. Maka budaya yang tidak sesuai dengan bangsa Indonesia dimasukkan kedalam<br /> rumah tangga melali tayangan film- film di televisi. Kesenian itu mengandung suatu keindahan.<br /> Di dalam hadist juga ada : “Sesungguhnya Allah SWT itu Maha Indah, senang keindahan” Sudah barang tentu keindahan yang dimaksud ialah, keindahan yang tidak melanggar<br /> aturan-aturan yang telah digariskan oleh Allah SWT seperti wayang kulit itu merupakan cermin dari kehidupan manusia.<br /> Cerita yang ditampilkan dalam wayang kulit ada kelompok orang-orang baik dan kelompok orang-orang tidak baik jelas H.M. Irsyad Yusuf. Kelompok Pandawa dan ada kelompok<br /> Kurawa. Di kalangan Kurawa ada orang yang kerjanya suka mengadu domba. Ada tokoh Durna dan ada Sengkuni, sedangkan di Pandawa ada seorang raja yang sangat bijaksana yang namanya Yudistira yang penuh bijaksana mengatur negerinya. Wayang kulit itu merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional kita yang mungkin saja duluhnya dari India tetapi kemudian oleh Sunan Kalijaga selain sebagai seorang mubaligh juga seorang budayawan. Oleh karena itu wayang kulit dikemas dalam bentuk religius, Subkhan Allah, Sunan Kalijaga menampilkan cerita wayang yang menggambarkan bagaimana kehidupan orang yang baik dan bagaimana kehidupan orang yang jahat.<br /> Orang jawa bilang : “Sing Becik ketitik, sing olo ketoro” (sekecil apapun kebaikan atau keburukan pasti akan kelihatan).<br /> Di Al Qur’an juga ada mengenai budaya, “Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzurah (molekul) niscaya Dia akan melihat (balasannya) dan barang siapa mengerjakan kejelekan seberat Dzarrah niscaya dia akan melihat balasannya pula” (Q.S. 99 : 7.8) Allah menyatakan bahwa siapa yang mengerjakan anak baik sekecil apapun. Nanti akan diperlihatkan hal itu pada hari Kiamat dan menghadap pengadilan Allah SWT hari Kiamat. <br /> Kesenian tradisional yang kita tampilkan akan menggugah jiwa kita. Rasa dan karsa kita untuk menuju keindahan yang berbudaya yaitu keindahan budaya Indonesia.<br /> Mudah-mudahan akan ditemukan budaya luhur kita dimodifikasi tanpa merubah pakem-pakem dari kesenian itu sendiri. Dan anak-anak kita sudah bisa bermain samro. Sekarang<br /> bagaimana menciptakan satu musik yang dilakukan oleh beberapa orang yang isinya menyanjung kebesaran Tuhan dan kebesaran Nabi-Nya. Ini sama seperti tembang-tembang Jawa yang dilakukan oleh sinden dan dalang. Semuanya mengandung ke Tuhan an, semuanya mengandung pelajaran moral yang sangat tinggi. Apa yang dimaksud oleh syair Lir-ilir dan sejenisnya membawah pesan-pesan moral. Kalau lagu Sewu Kuto itu artnya ketika orang jatuh cinta kepada manusia lainnya seperti itu hebatnya, teapi harus ada yang lebih kita cintai lagi melebihi segalanya cinta kita kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, jelas orang suka rokok Sampoerna Mild.<br /> Cinta kita kepada Sang Maha Pencipta harus melebihi cinta kita kepada diri kita sendiri maupun keluarga kita dan harta kita. Kalau kita mencintai Tuhan, maka Tuhan akan mencintai kita semua. Betapa hebatnya kalau kita menjadi orang yang dicintai oleh Tuhan Yang Maha Kaya, Maha Pemberi dan Maha Pengampun. Oleh karena itu anak-anakku cintailah budaya Indonesia yang penuh dengan pendidikan moral Say No To Drugs, Belajar Oke, Diskusi Oke, Mengaji Oke. Himbau dari Bupati Pasuruan H.M. Irsyad Yusuf, SE saat memberi siraman rohani. (faj)

Keindahan yang Berbudaya Kabupaten Pasuruan Aman Sehat Lahir Batin Adil dan Bermartabat Menuju Pasuruan Maslahat

Pasuruan, Surya Indo Bangsa Indonesia sejak zaman dahulu sudah punya kesenian-kesenian tradisional yang merupakan warisan nenek moyang kita. Bahkan ketika Sunan Kalijaga menyebarkan agama Islam kepad…

Baca selengkapnya »

Pemkab Pasuruan Bentuk Tim Khusus Antisipasi Beras Plastik

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwgVcq2yA1AM_s8S120uopCn7tMazBPwm-EYDu8QrVJ33RgNRK0-wJaqKY3cJPljSZ8x9O0OZU5cTFsO6M636fq9hMIPCk0_yYv-VYD3D09QGC4uJAx2dXsG2HVGgvrTQ9Yb81D97A85k/s1600/surya+indo+521.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwgVcq2yA1AM_s8S120uopCn7tMazBPwm-EYDu8QrVJ33RgNRK0-wJaqKY3cJPljSZ8x9O0OZU5cTFsO6M636fq9hMIPCk0_yYv-VYD3D09QGC4uJAx2dXsG2HVGgvrTQ9Yb81D97A85k/s320/surya+indo+521.jpg" width="320" /></a></div> <br /> <b>Pasuruan, Surya Indo</b><br /> Mengantisipasi peredaran beras plastik, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) telah membentuk tim Komisi Pengawasan Peredaran Perdagangan (KP3).<br /> Kepala Disperindag Kabupaten Pasuruan, Edi Suwanto mengatakan, bahwa tim inilah yang nantinya akan melakukan sidak ke sejumlah pasar di Kabupaten Pasuruan.<br /> “Tim ini sudah dibentuk beberapa waktu lalu, dan hari ini rencananya mau berangkat melakukan sidak ke pasar Bangil,” kata Edi, Rabu (20/05/2015).<br /> Di sisi lain, pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Pasuruan supaya berhati-hati dalam membeli beras, dan tidak mudah terkecoh dengan beras harga murah. <br /> “Beras plastik sangat berbahaya apabila dikonsumsi. Sebab bisa menyebabkan berbagai penyakit. Untuk itu kami minta masyarakat supaya jeli dalam membeli dan memilih beras,” pungkasnya. <b>(bj)</b><br /> <br />

Pemkab Pasuruan Bentuk Tim Khusus Antisipasi Beras Plastik

Pasuruan, Surya Indo Mengantisipasi peredaran beras plastik, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) telah membentuk tim Komisi Pengawasan Per…

Baca selengkapnya »