Surya Indonesia
Pawai 17-an Bawa Atribut PKI

Pamekasan, #Surya Indonesia
Komandan Komando Distrik Militer 0826 Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Letnan Kolonel Mawardi mengatakan ada peserta kirab budaya dalam perayaan HUT RI Ke-70 yang membawa atribut bergambar palu-arit berwarna merah yang
merupakan lambang Partai Komunis Indonesia (PKI). Tak hanya gambar palu-arit yang terlarang, para peserta kirab juga membawa banner berisi foto-foto tokoh PKI seperti D.N. Aidit, Letnan Kolonel Untung dan Chairul Saleh. “Atribut itu langsung kami sita dan dimusnahkan,” kata Mawardi saat diminta konfirmasi, Sabtu, (15/8/2015).
Mawardi mengaku belum mengetahu maksud para peserta kirab budaya membawa atribut PKI. Namun, menurut dia, atribut yang dibawa oleh para peserta seharusnya gambar atau foto-foto menggambarkan kekejaman organisasi ilegal semacam PKI. “Kami musnahkan, jangan sampai atribut itu merusak pikiran mereka,” ujar dia. Dalam kesempatan terpisah, Bupati Pamekasan Achmad Syafi’i mengaku bahwa aparat pemerintahannya kecolongan dengan adanya peserta karnaval dan kirab budaya yang membawa atribut mirip simbol-simbol PKI itu. “Saya juga baru tahu setelah ada pertunjukan teatrikal dari peserta kirab,” kata. Syafi’i belum dapat memastikan tindakan apa yang akan diberikan lembaganya kepada peserta kirab karena berdasarkan informasi, para peserta yang membawa atribut PKI berasal Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Kabupaten Pamekasan.
 “Kami akan bahas dulu forum pimpinan daerah, saya baru tahu tadi.” Para pembawa atribut dan gambar tokoh PKI dalam acara karnaval kemerdekaan di Kabupaten Pamekasan adalah siswa SMP Negeri 2 Pamekasan.Kepala Sekolah SMP 2, Ali mengatakan, penampilan siswanya itu sudah sesuai dengan surat yang diterima dari Panitia HUT Kemerdekaan tingkat kabupaten. Dalam surat itu, kata Ali, dicantumkan secara rinci apa saja yang harus ditampilkan antara lain kostum delapan jenderal, barisan tokoh PKI, seperti DN Aidit, Nyoto, Letkol Untung, dan anggota PKI yang memegang celurit. “Kami menyesuaikan isi surat itu,” katanya, Sabtu, 15 Agustus 2015. Jika kostum tidak sesuai isi surat, Ali melanjutkan, akan
mempengaruhi penilaian tim juri karnaval. Jika kostum tidak sesuai surat, nilai dikurangi. Begitu pula bila atribut yang ditampilkan tidak sesuai, nilai akan dipotong. “Bahkan dialog dalam drama teatrikal yang kami pentaskan, persis sama dengan film G30/SPKI, tidak ada yang diubah.” Ali menduga, masuknya tema pemberontakan PKI dalam acara karnaval kemerdekaan di Pamekasan karena tema besar panitia adalah ingin menampilkan cerita sejarah mulai dari perang
melawan belanda hingga masa reformasi. Namun Ali mengakui, surat dari panitia dengan nomor 09PAN. HUT.2015 tidak diterima langsung dari panitia. Surat tersebut sebenarnya undangan untuk Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS)
Pamekasan tingkat SMP. Pengurus MKKS, kata Ali, lantas menunjuk sekolahnya untuk tampil mewakili MKKS dalam acara karnaval. “Kami kebagian nomor urut 6, tugasnya menampilkan pemberontakanG30SPKI,” ujarnya. (*)

Posting Komentar

 
Top