Surya Indonesia
Siswa tampak antusias saat menerima pemaparan Adiwiyata oleh Kabid Komling dan PPSM BLH Kab. Blitar Indra Suswanto


Blitar, Surya Indonesia
Pehaman soal sikap peduli lingkungan, seyogyanya dimulai sejak dini atau usia sekolah. Inilah yang terus ditanamkan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar. Tak hanya berkutat pada sosialisasi di kalangan masyarakat luas baik di tingkat desa/kelurahan atau kecamatan, Badan Lingkungan Hidup juga secara intensif menelurkan wawasan soal peduli lingkungan kepada siswa di sekolah-sekolah. Salah satunya seperti yang dilakukan dalam Masa Orientasi Siswa (MOS) di MTs Negeri Jabung Kecamatan Talun pada Jumat (31/7) kemarin. 
Di hadapan 300 lebih siswa baru, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar menjelaskan soal pentingnya melestarikan lingkungan yang dikemas dalam Program Adiwiyata.  Ratusan siswa pun tampak antusias, menyimak pemaparan yang disampaikan Kasubid Komunikasi Lingkungan dan PPSM Indra Suswanto, ST, MT.  Dalam kesempatan tersebut siswa diberikan pemahaman terkait apa itu Adiwiyata dan beberapa komponen yang termasuk di dalamnya. Siswa juga mendapat penjelasan soal pemanfaatan dan fungsi komposter, pemilahan sampah, pemanfaatan kembali sampah dengan cara daur ulang, baik anorganik maupun organik, serta menciptakan penghijauan di kawasan sekolah. Tak sungkan beberapa siswa pun melontarkan pertanyaan soal Adiwiyata. 
Kasubid Komunikasi Lingkungan dan PPSM Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar Indra Suswanto ST, MT mengatakan, anak usia sekolah merupakan barisan depan yang harus mendapatkan pengetahuan soal sikap peduli dan berbudaya lingkungan lebih dulu. Hal ini penting, mengingat penanaman karakter tersebut perlu diberikan sejak masih dini. Sehingga kedepan saat mereka dewasa sikap peduli lingkungan sudah mendarah daging dan bisa dimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Baiknya memang dimulai sejak dini, Adiwiyata inilah salah satu upayanya” terang Indra
Sekedar diketahui MTs Negeri Jabung Kecamatan Talun telah menyandang Predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Tahun 2013. Untuk mencapai prestasi tersebut, MTs Negeri Jabung sendiri sudah mengawalinya sejak Tahun 2009, dengan mengikuti Program Adiwiyata skala Kabupaten. Tidak hanya menjadi dominasi Kepala Sekolah atau guru, namun sepanjang perjalanan MTs Negeri Jabung hingga akhirnya sampai pada status Adiwiyata Mandiri, sekolah yang banyak menjadi jujukan sekolah-sekolah lain baik dalam maupun luar Blitar itu, secara optimal melibatkan peran serta siswa di dalamnya. Sehingga tak heran jika karakter siswa benar-benar terbentuk untuk peduli lingkungan. Sayangnya kondisi tersebut sedikit demi sedikit mulai bergeser. 
Hal ini tidak terlepas dari masuknya siswa baru, yang belum memahami betul apa itu Adiwiyata dan bagaimana implementasinya di lapangan. Ini seperti diakui Kepala MTs Negeri Jabung Aripin. Menurutnya tak banyak siswa baru yang paham Adiwiyata, meskipun beberapa diantaranya berasal dari SD atau MI yang sudah berpredikat Adiwiyata. Terbukti tidak jarang ia mendapati siswa yang kurang peduli pada lingkungan Madrasah. Ia mencontohkan terkadang siswa baik sengaja atau tidak, memetik tanaman, kemudian ketika mendapati sampah tidak lekas memasukkanya di tempat sampah yang sudah disediakan. 
Karenanya pemahaman soal Adiwiyata sangat diperlukan dan harus diberikan sejak awal. Oleh sebab itu pada Masa Orientasi Siswa (MOS) tahun inipun pihak Madrasah kembali memasukkan materi Adiwiyata dalam kegiatan sosialisasi Program, dengan melibatkan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar. “Sengaja kita beri materi Adiwiyata di awal, agar siswa baru bisa memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan di sekolah”. terang Aripin
MOS MTs Negeri Jabung Talun yang diikuti sekitar 300 tersebut berlangsung selama 4 hari. Dina Rahmawati satu diantara siswa baru yang mengikuti kegiatan MOS mengaku sangat antusias mendapatkan pemaparan terkait Adiwiyata.  Terlebih ini pertama kalinya ia mendengar dan mengetahui seperti apa Program Adiwiyata.  “Baru tahu Program Adiwiyata, ternyata penting untuk dilaksanakan, untuk menanamkan karakter berbudaya lingkungan, utamanya bagi siswa baru seperti saya” terang Dina. Ia sendiri berharap  di masa-masa mendatang tidak hanya sebatas mengetahui saja, namun bisa benar-benar menerapkan inti dari Program Adiwiyata baik di sekolah maupun di rumah. (As)

Posting Komentar

 
Top