Kanitlaka Satlantas Polres Gresik IPDA Jumingan di Ruang Kerjanya |
Surya Indonesia, Gresik
Satlantas Polres Gresik tampaknya harus bekerja lebih ekstra dalam menurunkan tingkat kecelakan di jalan raya. Berdasarkan hasil Analisa dan Evaluasi (Anev) laka lantas selama sebulan (Oktober 2015 di banding November 2015) pada hari Jum’at (04/12/2015), sebagai berikut kejadian oktober = 50 kejadian, sedangkan november = 54 kejadian, trend naik 8 persen. Korban meninggal dunia oktober = 24 orang, sedangkan november = 14 orang, trend turun 36 persen. Korban luka berat oktober = 0 orang, sedangkan november = 2 orang, trend naik 100 persen. Korban luka ringan oktober = 63 orang, sedangkan November = 75 orang, trend 19 persen. Kerugian material oktober sebesar Rp. 74.800.000,- (Tujuh Puluh Empat Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah), sedangkan november sebesar Rp. 84.900.000,- (Delapan Puluh Empat Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah), trend naik 13 persen.
Kanitlaka Satlantas Polres Gresik IPDA Jumingan mengatakan target laka dalam bulan oktober 2015 dibanding bulan November 2015 mengalami peningkatan jumlah laka lantas dari 50 kasus menjadi 54 kasus naik sebesar 8 persen. Secara kuantitas korban laka lantas yaitu koban meninggal dunia mengalami penurunan, sedangkan korban luka berat dan luka ringan mengalami peningkatan. Anatomi November 2015. Berdasarkan TKP menurut wilayah polsek terbanyak yaitu Polsek Duduk Sampeyan = 8 kejadian, Polsek Kebomas, Manyar, Balongpanggang dan Kedamean = 5 kejadian, Polsek Sidayu, Cerme dan Menganti =4 kejadian, Polsek Dukun, Bungah dan Driyorejo = 3 Kejadian, Polsek Gresik kota dan Wringinanom, = 2 kejadian Polsek Panceng = 1 kejadian. Berdasarkan status jalan yaitu jalan Nasional = 9 kejadian, jalan Provinsi = 16 kejadian, Jalan Kabupaten (kota)= 27 kejadian, dan Jalan Desa = 3 kejadian. Berdasarkan waktu yaitu jam 00.00 s/d 03.00 WIB = 2 kejadian, jam 03.00 s/d 06.00 WIB = 5 kejadian, jam 06.00 s/d 09.00 WIB = 11 kejadian (Rawan Kecelakaan), jam 09.00 s/d 12.00 WIB = 5 kejadian, jam 15.00 s/d 18.00 WIB = 11 kejadian (Rawan Kecelakan), jam 18.00 s/d 21.00 WIB = 10 kejadian, jam 21.00 s/d 00.00 WIB = 0 kejadian. Berdasarkan usia korban yaitu usia 0 s/d 9 tahun = 2 kejadian, usia 10 s/d 15 tahun = 8 kejadian , usia 16 s/d 30 tahun = 35 kejadian, usia 31 s/d 40 tahun = 13 kejadian, usia 41 s/d 50 tahun = 14 kejadian, usia 51 tahun ke atas = 19 kejadian. Berdasarkan Profesi korban yaitu PNS = 0 kejadian, TNI(POLRI) = 1 kejadian, Swasta = 71 kejadian, Pelajar (Mahasiswa) = 14 Kejadian, Pedagang = 0 kejadian, Petani (Buruh) = 3 kejadian, Lain-lain = 2 kejadian. Berdasarkan Hari yaitu hari Senin = 7 kejadian, hari Selasa = 3 kejadian, hari Rabu = 5 kejadian, hari Kamis = 11 kejadian, hari Jum’at = 12 kejadian, hari Sabtu = 8 kejadian, hari Minggu = 8 kejadian.
IPDA Jumingan menambahkan factor penyebab laka lantas di dominasi oleh kelengahan pengemudi kendaraan bermotor tidak tertib saat berlalu lintas dan tata cara berlalu lintas. Upaya yang sudah dilakukan selalu updating blacksport kemudian mengarahkan dan meningkatkan giat Patrol pada jam-jam rawan laka serta giat 21 pada jalur rawan laka. Giat cegah laka lantas dan sosialisasinya yang tepat tentang cara mendahului, cata membelok, berhenti, maupun batas kecepatan pada usia muda, karyawan pabrik atau perusahaan. Dakgar dengan tilang kepada pelanggaran yang potensi laka.(sp)
Satlantas Polres Gresik tampaknya harus bekerja lebih ekstra dalam menurunkan tingkat kecelakan di jalan raya. Berdasarkan hasil Analisa dan Evaluasi (Anev) laka lantas selama sebulan (Oktober 2015 di banding November 2015) pada hari Jum’at (04/12/2015), sebagai berikut kejadian oktober = 50 kejadian, sedangkan november = 54 kejadian, trend naik 8 persen. Korban meninggal dunia oktober = 24 orang, sedangkan november = 14 orang, trend turun 36 persen. Korban luka berat oktober = 0 orang, sedangkan november = 2 orang, trend naik 100 persen. Korban luka ringan oktober = 63 orang, sedangkan November = 75 orang, trend 19 persen. Kerugian material oktober sebesar Rp. 74.800.000,- (Tujuh Puluh Empat Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah), sedangkan november sebesar Rp. 84.900.000,- (Delapan Puluh Empat Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah), trend naik 13 persen.
Kanitlaka Satlantas Polres Gresik IPDA Jumingan mengatakan target laka dalam bulan oktober 2015 dibanding bulan November 2015 mengalami peningkatan jumlah laka lantas dari 50 kasus menjadi 54 kasus naik sebesar 8 persen. Secara kuantitas korban laka lantas yaitu koban meninggal dunia mengalami penurunan, sedangkan korban luka berat dan luka ringan mengalami peningkatan. Anatomi November 2015. Berdasarkan TKP menurut wilayah polsek terbanyak yaitu Polsek Duduk Sampeyan = 8 kejadian, Polsek Kebomas, Manyar, Balongpanggang dan Kedamean = 5 kejadian, Polsek Sidayu, Cerme dan Menganti =4 kejadian, Polsek Dukun, Bungah dan Driyorejo = 3 Kejadian, Polsek Gresik kota dan Wringinanom, = 2 kejadian Polsek Panceng = 1 kejadian. Berdasarkan status jalan yaitu jalan Nasional = 9 kejadian, jalan Provinsi = 16 kejadian, Jalan Kabupaten (kota)= 27 kejadian, dan Jalan Desa = 3 kejadian. Berdasarkan waktu yaitu jam 00.00 s/d 03.00 WIB = 2 kejadian, jam 03.00 s/d 06.00 WIB = 5 kejadian, jam 06.00 s/d 09.00 WIB = 11 kejadian (Rawan Kecelakaan), jam 09.00 s/d 12.00 WIB = 5 kejadian, jam 15.00 s/d 18.00 WIB = 11 kejadian (Rawan Kecelakan), jam 18.00 s/d 21.00 WIB = 10 kejadian, jam 21.00 s/d 00.00 WIB = 0 kejadian. Berdasarkan usia korban yaitu usia 0 s/d 9 tahun = 2 kejadian, usia 10 s/d 15 tahun = 8 kejadian , usia 16 s/d 30 tahun = 35 kejadian, usia 31 s/d 40 tahun = 13 kejadian, usia 41 s/d 50 tahun = 14 kejadian, usia 51 tahun ke atas = 19 kejadian. Berdasarkan Profesi korban yaitu PNS = 0 kejadian, TNI(POLRI) = 1 kejadian, Swasta = 71 kejadian, Pelajar (Mahasiswa) = 14 Kejadian, Pedagang = 0 kejadian, Petani (Buruh) = 3 kejadian, Lain-lain = 2 kejadian. Berdasarkan Hari yaitu hari Senin = 7 kejadian, hari Selasa = 3 kejadian, hari Rabu = 5 kejadian, hari Kamis = 11 kejadian, hari Jum’at = 12 kejadian, hari Sabtu = 8 kejadian, hari Minggu = 8 kejadian.
IPDA Jumingan menambahkan factor penyebab laka lantas di dominasi oleh kelengahan pengemudi kendaraan bermotor tidak tertib saat berlalu lintas dan tata cara berlalu lintas. Upaya yang sudah dilakukan selalu updating blacksport kemudian mengarahkan dan meningkatkan giat Patrol pada jam-jam rawan laka serta giat 21 pada jalur rawan laka. Giat cegah laka lantas dan sosialisasinya yang tepat tentang cara mendahului, cata membelok, berhenti, maupun batas kecepatan pada usia muda, karyawan pabrik atau perusahaan. Dakgar dengan tilang kepada pelanggaran yang potensi laka.(sp)
Posting Komentar
Posting Komentar