Surya Indonesia
Serka Zainuddin dan keluarga
Surya Indonesia, Takalar

Seorang anggota TNI, Serka Zainuddin NRP 21040222290784, Jabatan Ba Purir Kipan C Yonif 712/Raider, tewas setelah aksi kontak senjata dengan kelompok teroris di Dusun Gayatri, Desa Maranda, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulteng, di Km 6-7 , Minggu (29/11).
Dari informasi, korban merupakan anggota TNI dari Camar Maleo yang sebelumnya melakukan patroli.
Korban berasal dari Dusun Manuju, Desa Mattompo Dalle Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan Irjen Pol Pudji Hartanto, memberikan santunan kepada istri almarhum Serka Zainuddin prajurit TNI Ba Purir Kipan C Yonif 712 Raider Manado yang gugur saat kontak senjata di Poso.
Pemberian santunan ini dilakukan di ruang VIP Emy Saelan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Senin (30/11/15).
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombespol Frans Barung, mengatakan pemberian santunan oleh Kapolda Sulawesi Selatan merupakan sebagai bentuk belasungkawa dan turut berduka cita atas gugurnya parajurit TNI yang sedang melaksanakan tugas.
"Pemberian santunan ini dihadiri oleh Kasdam VII Wirabuana, Asintel kodam, Aspers Kodam, Karo Opsdan Karo SDM Polda Sulsel, serta didampingi oleh Kapolres Maros dan Dandim Maros," kata Barung.
Serka Zainuddin gugur tertembak saat terjadi kontak senjata dengan jaringan teroris di Dusun Gayatri Desa Meranda, Kecamatan Poso pesisir utara, Kabupaten Poso, KM 6–7, Sulawesi Tengah. Baku tembak terjadi sekitar pukul 09.00 Wita, Minggu (29/11/2015).
Jenazah anggota TNI Dari Batalyon 712 Wiratama Manado Sulawesi Utara, Serka Zainuddin NRP 21040222290784, yang tewas dalam baku tembak dengan OTK yang diduga teroris, dimakamkan di kampung halamannya, Dusun Manuju, Kelurahan Mattompo Dalle, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Takalar, Senin (30/11/2015).
Histeris dan tangis pun mewarnai kediaman rumah yang sudah dipenuhi warga untuk melayat.
Ibu alm, Bonti Daeng Dingin, hanya bisa terus menangis sambil memeluk jenazah anak terakhirnya itu.
Sang istri, Hamdana, yang baru tiba dirumah duka siang setelah berangkat dari Manado, pun beberapa kali pingsan.
Serka Zainuddin meninggalkan seorang istri dan anak perempuan yang masih berumur 2 tahun. Istrinya merupakan guru di Manado.
Sebelum berkecimpung di dunia ketentaraan, alm saat sekolah adalah seorang pengembala. Sejak duduk di bangku SD hingga SMA dan melanjutkan sekolah di Bintara, dia selalu mengurus hewan ternak di kampungnya.
Dan cita-citanya menjadi seorang tentara. Yang hampir mengikuti jejak sang kakak, Brigpol Basri, yang tugas di Satuan Brimob Polda Sulut.
Tidak ada yang menyangka kepergian lelaki kelahiran 1984 itu. Bahkan istri tercinta hanya mengingat pertemuan terakhir mereka pada 13 November lalu sebelum bertolak ke Poso untuk bertugas.
"Terakhir itu ji pesannya. Jaga diri dan anak. Ituji. Saya harap jangan lagi ada korban lain, cukup terakhir suami ku saja," katanya.(TIM Buser SULSEL-BAR)

Posting Komentar

 
Top