Berhenti konsumsi daging anjing |
Surya Indonesia, Solo
Dari sekedar jalan pagi, sepeda santai, senam sampai demo semua bisa dilakukan di Car Free Day setiap hari Minggu di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Solo dari jam 05.00 hingga 10.00 pagi. Memasuki tahun ke empat pelaksanaan CFD dari kualitas pengunjung semakin bertambah. Seakan panjang jalan Slamet Riyadi sekitar 6km tak mampu menampung animo masyarakat, berdesak-desakan dan terlihat semrawut tak teratur.
Masyarakat Solo dari berbagai komunitas dan kelompok seakan berlomba menampilkan kreatifitas dan keberadaannya untuk selalu eksis. Dari sekolah, kampus, yayasan, kampung sampai individu berlomba menarik perhatian. Salah satunya Komunitas Penggemar Satwa dan Hewan Peliharaan, mereka berdemo bahwa daging anjing bukan untuk konsumsi. Komunitas pecinta anjing sebagai hewan peliharaan bukan sebagai hewan ternak untuk konsumsi. Maraknya warung atau kedai "Sate Guk-Guk" menggugah simpati mereka untuk turun kejalan menyuarakan pendapat untuk berhenti memakan daging anjing.
Menurut hasil survey dan catatan dari dinas pasar Kota Solo, ada sekitar 76 warung atau kedai yang menyajikan menu masakan dari daging anjing. Jadi, rata-rata sekitar 70 ekor anjing tiap harinya dipotong untuk dikonsumsi. (ARIS)
Dari sekedar jalan pagi, sepeda santai, senam sampai demo semua bisa dilakukan di Car Free Day setiap hari Minggu di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Solo dari jam 05.00 hingga 10.00 pagi. Memasuki tahun ke empat pelaksanaan CFD dari kualitas pengunjung semakin bertambah. Seakan panjang jalan Slamet Riyadi sekitar 6km tak mampu menampung animo masyarakat, berdesak-desakan dan terlihat semrawut tak teratur.
Masyarakat Solo dari berbagai komunitas dan kelompok seakan berlomba menampilkan kreatifitas dan keberadaannya untuk selalu eksis. Dari sekolah, kampus, yayasan, kampung sampai individu berlomba menarik perhatian. Salah satunya Komunitas Penggemar Satwa dan Hewan Peliharaan, mereka berdemo bahwa daging anjing bukan untuk konsumsi. Komunitas pecinta anjing sebagai hewan peliharaan bukan sebagai hewan ternak untuk konsumsi. Maraknya warung atau kedai "Sate Guk-Guk" menggugah simpati mereka untuk turun kejalan menyuarakan pendapat untuk berhenti memakan daging anjing.
Menurut hasil survey dan catatan dari dinas pasar Kota Solo, ada sekitar 76 warung atau kedai yang menyajikan menu masakan dari daging anjing. Jadi, rata-rata sekitar 70 ekor anjing tiap harinya dipotong untuk dikonsumsi. (ARIS)
Suasana Car Free Day di Solo |
Posting Komentar
Posting Komentar