DAMRI |
Surya Indonesia, Sorong
Perum Dambri Sorong sudah Beroperasi di 5 Wilayah Sorong yakni Rute Sorong-Katapop, Sorong-Seget, Sorong-Modan, Sorong-Klasari, serta Sorong-Batu Payung, bahkan sekarang juga sudah ada beberapa Trayek yang sekarang beroperasi di Kabupaten Raja Ampat dengan Rute Pelabuhan Waisai-Sapugren, kemudian Perumahan Seratus-Perumahan Dua Ratus dengan Perumahan Tiga Ratus, itu semua Trayek-Trayek yang sekarang Beroperasi di Kabupaten Raja Ampat, kemudian untuk Kabuapten Sorong Selatan belum ada Trayek yang di Operasikan dari Perum Dambri Sorong.
Dambri yang sekarang beroperasi Rute Sorong-Teminabuan itu adalah Dambri milik Pemda Sorong Selatan karena mereka sudah punya Kantor Cabang tersendiri tetapi belum Efektif namun di Operasikan Satu Minggu Dua kali.
Terkait dengan Tarif Pembayaran yang di targetkan kata General Manager Perum Dambri Sorong MOCH. ISA RENYAAN, SE di ruang kerjanya mengatakan ; tergantung dari pada jarak yang di tujuh oleh Penumpang, seperti Trayek Sorong-Katapop, Sorong-Modan, Sorong-Seget, Sorong-Klasari, kebetulan Trayek-Trayek ini yang melayani jalur masuk di Pedesaan-Pedesaan karena Trayek-Trayek ini memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, kalau masyarakat merasakan dampak tingginya Harga itu sangat Relatif rendah, rata-rata per-hari penumpang itu bisa sampai 7-10 orang penumpang, itu pun tetap berangkat, terkadang bisa sampai 15 orang penumpang.
Tarif Nominal per-Trayek yang di bayar per-kepala, Sorong-Katapop Rp 20.000 dengan jarak yang di tempuh 46 Kilo Meter, Sorong-Modan Rp 30.000, dengan jarak yang di tempuh 100 Kilo Meter, Sorong-Klasari Rp 40.000, dengan jarak yang di tempuh 146 Kilo Meter, Sorong-Batu Payung Rp 50.000, dengan jarak yang di tempuh 180 Kilo Meter, hal ini semua sesuai dengan data yang di himpun Perum Dambri Sorong, dan juga kami dari Perum Damri tidak menargetkan Harga, ini semua sesuai dengan Tarif yang ditentukan, karena Trayek yang di Operasikan sangat menyentu sekali dengan Masyarakat Pedesaan, kami ini bukan Swasta yang harus setor sesuai dengan Target yang ditentukankan.
Perum Damri Sorong hanya tergantung dari pada situasi penumpang, Perum Damri juga ada Pengawasan yang bertugas di Titik-Titik Perbatasan untuk mencatat Jumlah Penumpang, penumpang yang membayar Ongkos Langsung di kasih Karcis dengan tertera Angka Nominal.
Lanjut General Manager Perum Damri Sorong, Untuk Tahun 2016 Perum Damri Sorong akan Mengoperasikan Bus yang berukuran Besar atau Bus Rakit Transit seperti di Jakarta yang disebut Bus way.
Bus berukuran besar yang pertama kali di Provinsi Papua Barat akan di Operasikan Tahun depan di Kota Sorong, maka Bus Way yang akan didatangkan oleh Perum Dambri berjumlah 44 Unit Bus, tetapi itupun bertahap jadi nanti yang akan datang pada Tahun depan berjumlah 10 Unit Bus kemudian Bus tersebut akan di Operasikan di Kota Sorong.
Terkait dengan Terninal Parkir Bus, Pemerintah Kota Sorong pada Bulan Besember Tahun 2015 melalui Dinas Perhubungan akan mempersiapkan Lahan untuk pembuatan Terminal. Perum Dambri Sorong sangat mengharapkan kepada Pemerintah Kota Sorong untuk menyiapkan tempat Penampungan Bus yang berukuran besar atau Bus Way yang nanti akan didatangkan pada Tahun 2016 mendatang, karena daya tampung di Kantor Perum Dambri Sorong sangat sempit sudah tidak bisa di tampung lagi, itu yang sangat di Harapkan General Menejer Perum Damri Sorong kepada Pemerintah Kota Sorong. (Sammad)
Perum Dambri Sorong sudah Beroperasi di 5 Wilayah Sorong yakni Rute Sorong-Katapop, Sorong-Seget, Sorong-Modan, Sorong-Klasari, serta Sorong-Batu Payung, bahkan sekarang juga sudah ada beberapa Trayek yang sekarang beroperasi di Kabupaten Raja Ampat dengan Rute Pelabuhan Waisai-Sapugren, kemudian Perumahan Seratus-Perumahan Dua Ratus dengan Perumahan Tiga Ratus, itu semua Trayek-Trayek yang sekarang Beroperasi di Kabupaten Raja Ampat, kemudian untuk Kabuapten Sorong Selatan belum ada Trayek yang di Operasikan dari Perum Dambri Sorong.
Dambri yang sekarang beroperasi Rute Sorong-Teminabuan itu adalah Dambri milik Pemda Sorong Selatan karena mereka sudah punya Kantor Cabang tersendiri tetapi belum Efektif namun di Operasikan Satu Minggu Dua kali.
Terkait dengan Tarif Pembayaran yang di targetkan kata General Manager Perum Dambri Sorong MOCH. ISA RENYAAN, SE di ruang kerjanya mengatakan ; tergantung dari pada jarak yang di tujuh oleh Penumpang, seperti Trayek Sorong-Katapop, Sorong-Modan, Sorong-Seget, Sorong-Klasari, kebetulan Trayek-Trayek ini yang melayani jalur masuk di Pedesaan-Pedesaan karena Trayek-Trayek ini memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, kalau masyarakat merasakan dampak tingginya Harga itu sangat Relatif rendah, rata-rata per-hari penumpang itu bisa sampai 7-10 orang penumpang, itu pun tetap berangkat, terkadang bisa sampai 15 orang penumpang.
Tarif Nominal per-Trayek yang di bayar per-kepala, Sorong-Katapop Rp 20.000 dengan jarak yang di tempuh 46 Kilo Meter, Sorong-Modan Rp 30.000, dengan jarak yang di tempuh 100 Kilo Meter, Sorong-Klasari Rp 40.000, dengan jarak yang di tempuh 146 Kilo Meter, Sorong-Batu Payung Rp 50.000, dengan jarak yang di tempuh 180 Kilo Meter, hal ini semua sesuai dengan data yang di himpun Perum Dambri Sorong, dan juga kami dari Perum Damri tidak menargetkan Harga, ini semua sesuai dengan Tarif yang ditentukan, karena Trayek yang di Operasikan sangat menyentu sekali dengan Masyarakat Pedesaan, kami ini bukan Swasta yang harus setor sesuai dengan Target yang ditentukankan.
Perum Damri Sorong hanya tergantung dari pada situasi penumpang, Perum Damri juga ada Pengawasan yang bertugas di Titik-Titik Perbatasan untuk mencatat Jumlah Penumpang, penumpang yang membayar Ongkos Langsung di kasih Karcis dengan tertera Angka Nominal.
Lanjut General Manager Perum Damri Sorong, Untuk Tahun 2016 Perum Damri Sorong akan Mengoperasikan Bus yang berukuran Besar atau Bus Rakit Transit seperti di Jakarta yang disebut Bus way.
Bus berukuran besar yang pertama kali di Provinsi Papua Barat akan di Operasikan Tahun depan di Kota Sorong, maka Bus Way yang akan didatangkan oleh Perum Dambri berjumlah 44 Unit Bus, tetapi itupun bertahap jadi nanti yang akan datang pada Tahun depan berjumlah 10 Unit Bus kemudian Bus tersebut akan di Operasikan di Kota Sorong.
Terkait dengan Terninal Parkir Bus, Pemerintah Kota Sorong pada Bulan Besember Tahun 2015 melalui Dinas Perhubungan akan mempersiapkan Lahan untuk pembuatan Terminal. Perum Dambri Sorong sangat mengharapkan kepada Pemerintah Kota Sorong untuk menyiapkan tempat Penampungan Bus yang berukuran besar atau Bus Way yang nanti akan didatangkan pada Tahun 2016 mendatang, karena daya tampung di Kantor Perum Dambri Sorong sangat sempit sudah tidak bisa di tampung lagi, itu yang sangat di Harapkan General Menejer Perum Damri Sorong kepada Pemerintah Kota Sorong. (Sammad)
Posting Komentar
Posting Komentar