Kostrad Indonesia |
Surya Indonesia, Makasar
Terkait kecelakaan mobil yang menimpa Pasukan Kostrad, lima anggota Kostrad Brigif 433/Julu Siri asal Sulawesi Selatan akan dinaikkan pangkatnya. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan itu saat bersama dengan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjenguk anggota TNI yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulseng, Selasa (17/11/2015).
Gatot menegaskan, belasan anggota TNI yang terluka karena kecelakaan dalam operasi Camar Maleo IV itu sudah membaik kondisinya. “Kondisi mereka sudah membaik tinggal menunggu proses pemulihan. Memang ada dua prajurit yang dioperasi dan setelah dioperasi, dikembalikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu. Adapun lima anggota Kostrad Brigif 433/Julu Siri dalam proses kenaikan pangkat,” kata Nurmantyo.
Nurmantyo menyebutkan, mereka yang meninggal dan terluka merupakan anggota TNI yang dalam perjalanan tugas untuk Operasi Camar Maleo IV dengan tugas khusus memburu kawanan teroris kelompok Santoso. Truk yang mengangkut mereka terguling di jurang wilayah Padeha, Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, MInggu 15 November 2015. Kecelakaan itu mengakibatkan lima anggota Kostrad Brigif 433/Julu Siri meninggal dan 16 lainnya terluka.
Mereka yang meninggal yakni Praka Sulaiman (NRP 31060337500584), Praka Makmur (NRP 31081804760488), Serda Junaedi (NRP 31970322730178), Pratu Ahmad Darman (NRP 31060358210585, dan Praka Muktar (NRP 3107143270486).(TIM SULSEL-BAR)
Terkait kecelakaan mobil yang menimpa Pasukan Kostrad, lima anggota Kostrad Brigif 433/Julu Siri asal Sulawesi Selatan akan dinaikkan pangkatnya. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan itu saat bersama dengan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjenguk anggota TNI yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulseng, Selasa (17/11/2015).
Gatot menegaskan, belasan anggota TNI yang terluka karena kecelakaan dalam operasi Camar Maleo IV itu sudah membaik kondisinya. “Kondisi mereka sudah membaik tinggal menunggu proses pemulihan. Memang ada dua prajurit yang dioperasi dan setelah dioperasi, dikembalikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu. Adapun lima anggota Kostrad Brigif 433/Julu Siri dalam proses kenaikan pangkat,” kata Nurmantyo.
Nurmantyo menyebutkan, mereka yang meninggal dan terluka merupakan anggota TNI yang dalam perjalanan tugas untuk Operasi Camar Maleo IV dengan tugas khusus memburu kawanan teroris kelompok Santoso. Truk yang mengangkut mereka terguling di jurang wilayah Padeha, Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, MInggu 15 November 2015. Kecelakaan itu mengakibatkan lima anggota Kostrad Brigif 433/Julu Siri meninggal dan 16 lainnya terluka.
Mereka yang meninggal yakni Praka Sulaiman (NRP 31060337500584), Praka Makmur (NRP 31081804760488), Serda Junaedi (NRP 31970322730178), Pratu Ahmad Darman (NRP 31060358210585, dan Praka Muktar (NRP 3107143270486).(TIM SULSEL-BAR)
Posting Komentar
Posting Komentar