Aksi unjuk rasa yang digelar oleh ratusan pekerja tambang di depan kantor DPRD Kabupaten Ngawi |
Surya Indonesia, Ngawi
Ratusan kuli tambang luruk Pemkab Ngawi mengadakan aksi demo, Aksi demo tersebut sempat ricuh dan membuat lumpuh lalulintas di sekitar alun-alun sebelah timur, pasal demo tersebut digelar dengan membawa ratusan dump truk, (17/11).
Aksi unjuk rasa yang digelar oleh ratusan pekerja tambang, di depan kantor DPRD Kabupaten Ngawi, awalnya berlangsung tertib.Kericuhan terjadi, sesaat peserta aksi terlibat adu mulut dengan seseorang diduga oknum LSM yang membuat salah paham diantara pendemo. Mereka beramai-ramai mengejar oknum LSM tersebut dan sempat memukulinya.
Beruntung, polisi berhasil meredam emosi pendemo, sehingga, kericuhan bisa terkendali. Polisi pun mengamankan oknum LSM tersebut.
Sebelumnya, aksi ratusan pekerja tambang, dengan membawa sekitar 600 truk dum, mendatangi kantor Bupati Ngawi. Mereka menuntut pj Bupati Ngawi, membuka kembali lokasi penambangan, yang sudah 2 minggu ini, ditutup polisi. Alasan penutupan, penambang belum mengantongi ijin operasional.
Dalam orasinya, para pekerja tambang mengaku kecewa dengan surat edaran penutupan penambangan yang dikeluarkan pj Bupati Ngawi, Sudjono. Karena sejak ditutupnya lokasi penambangan, mereka tidak bisa bekerja lagi.
Anif Fatkuri biasa dipanggil akrab Knop, kordinator aksi mengatakan tuntutan pekerja cuma satu diperbolehkan kerja itu saja. “Jika tidak ada solusi kami akan kerahkan seluruh pekerja pertambangan lebih besar lagi, ini 630 truk,” tegasnya.
Karena tidak ditemui pj Bupati Ngawi, pendemo mendatangi kantor DPRD setempat, Mereka mencari keberadaan Pj Bupati Ngawi, Sudjono, yang saat itu sedang mengikuti rapat paripurna. Aspirasi ribuan pekerja tambang ini, akhirnya diterima oleh Ketua DPRD dan Pj Bupati Ngawi, Sudjono di ruang Banmus DPRD.
Pj Bupati Ngawi, Sudjono berjanji akan menjawab tuntutan para pekerja tambang, secepatnya. Sambil menunggu koordinasi dengan pemerintah Propinsi Jawa Timur. (latif)
Ratusan kuli tambang luruk Pemkab Ngawi mengadakan aksi demo, Aksi demo tersebut sempat ricuh dan membuat lumpuh lalulintas di sekitar alun-alun sebelah timur, pasal demo tersebut digelar dengan membawa ratusan dump truk, (17/11).
Aksi unjuk rasa yang digelar oleh ratusan pekerja tambang, di depan kantor DPRD Kabupaten Ngawi, awalnya berlangsung tertib.Kericuhan terjadi, sesaat peserta aksi terlibat adu mulut dengan seseorang diduga oknum LSM yang membuat salah paham diantara pendemo. Mereka beramai-ramai mengejar oknum LSM tersebut dan sempat memukulinya.
Beruntung, polisi berhasil meredam emosi pendemo, sehingga, kericuhan bisa terkendali. Polisi pun mengamankan oknum LSM tersebut.
Sebelumnya, aksi ratusan pekerja tambang, dengan membawa sekitar 600 truk dum, mendatangi kantor Bupati Ngawi. Mereka menuntut pj Bupati Ngawi, membuka kembali lokasi penambangan, yang sudah 2 minggu ini, ditutup polisi. Alasan penutupan, penambang belum mengantongi ijin operasional.
Dalam orasinya, para pekerja tambang mengaku kecewa dengan surat edaran penutupan penambangan yang dikeluarkan pj Bupati Ngawi, Sudjono. Karena sejak ditutupnya lokasi penambangan, mereka tidak bisa bekerja lagi.
Anif Fatkuri biasa dipanggil akrab Knop, kordinator aksi mengatakan tuntutan pekerja cuma satu diperbolehkan kerja itu saja. “Jika tidak ada solusi kami akan kerahkan seluruh pekerja pertambangan lebih besar lagi, ini 630 truk,” tegasnya.
Karena tidak ditemui pj Bupati Ngawi, pendemo mendatangi kantor DPRD setempat, Mereka mencari keberadaan Pj Bupati Ngawi, Sudjono, yang saat itu sedang mengikuti rapat paripurna. Aspirasi ribuan pekerja tambang ini, akhirnya diterima oleh Ketua DPRD dan Pj Bupati Ngawi, Sudjono di ruang Banmus DPRD.
Pj Bupati Ngawi, Sudjono berjanji akan menjawab tuntutan para pekerja tambang, secepatnya. Sambil menunggu koordinasi dengan pemerintah Propinsi Jawa Timur. (latif)
Posting Komentar
Posting Komentar