Kegiatan Pendampingan PUMP Serta Pengolahan Dan Pemasar Hasil Perikanan
Rangka menghadapi persaingan perdagangan global masyarakat ekonomi Asean (MEA). Sejak dimulai akhir 2015 kita dapat merasakan banyaknya produk-produk perikanan di pasaran lokal, nasional, maupun internasional, tentunya jika dapat bersaing harus terus berbenah melakukan dengan ancaman masuknya produk-produk perikanan dari luar. Melalui peningkatan daya saing, peningkatan nilai tambah, jaminan mutu dan keamanan pangan menjadi kunci keberhasilan memerangi persaingan.
Dalam hal ini, Dinas Perikanan Kabupaten Gresik mengadakan Pelatihan Diversifikasi Produk Olahan Perikanan. Acara Pelatihan tersebut dihadir oleh Drs. Langu Pindingara, M.Si Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Gresik, Achmad Khofiyudin, S.Pi, Kabid. Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Perikanan, Staff Dinas Perikanan Gresik, Ir Suwono, Koordinator Penyuluh sebagai Nara Sumber Dymas Tunggul Panuju, STP, M.Si Owner Tunggul Panuju Group Sebagai Nara Sumber, Hariyono, SE Direktur Tunggul Panuju Group dari Lamongan, Poklahsar Penerima Bantuan PUMP dan P2HP se Kabupaten Gresik.
Pelatihan Diversifikasi Produk Olahan Perikanan. Kegiatan Pendampingan PUMP Serta Pengolahan Dan Pemasar Hasil Perikanan, dibuka secara resmi oleh Drs. Langu Pindingara, M.Si selaku Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Gresik, Rabu Pagi (25/10/2017).
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Gresik dalam sambutannya memberi pengarahan diantaranya Peserta Pelatihan diharapkan serius dalam menerima dan memahami semua materi yang disampaikan nara sumber. Hasil pelatihan agar bisa dijadikan sebagai bekal ilmu dan keterampilan bagi peserta. Selanjutnya bisa dimanfaatkan minimal diimplementasikan untuk menyediakan menu olahan berbahan baku ikan bagi keluarganya dan maksimalnya hasil pelatihan dapat dijadikan lahan usaha sehingga bisa menambah pendapatan keluarga.Pemerintah Kabupaten Gresik berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada Poklahsar Penerima Bantuan PUMP dan P2HP se Kabupaten Gresik, yang telah mengalokasikan kegiatan Pelatihan Diversifikasi Produk Olahan Perikanan. Serta Kegiatan Pendampingan PUMP - Pengolahan Dan Pemasar Hasil Perikanan di UPTD Pengembangan Perikanan Budidaya di Kecamatan Panceng Gresik sehingga dapat meningkatkan keterampilan pelaku utama pengolah hasil perikanan di Kabupaten Gresik.
Ir. Suwono Koordinator Penyuluh sebagai Nara Sumber menjelaskan Program Industrialisasi merupakan upaya intervensi Pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan daya saing pelaku usaha perikanan supaya menjadi pemain industri nasional yang dapat bersaing di pasar internasional. Sehubungan dengan hal tersebut maka peran pengolahan dan pemasaran hasil perikanan menjadi strategis, karena dengan adanya peningkatan nilai tambah dari suatu produk maka meningkat pula nilai jualnya. Strategi pengembangan industrialisasi perikanan dibagi menjadi dua skala, yaitu Korporate besar dengan strategi klasterisasi, revitalisasi, strukturisasi dan kemitraan. Skala UMKM dengan strategi penyentraan, pola kerjasama kemitraan dan peningkatan kapasitas usaha.
Dymas Tunggul Panuju, STP, M.Si Owner Tunggul Panuju Group Nara Sumber mengatakan bahwa Diversifikasi yaitu Penganeka ragaman Jenis produk olahan hasil perikanan dari
bahan baku yang belum/ sudah dimanfaatkan dengan tetap memperhatikan faktor – faktor mutu dan gizi, sebagai usaha penting bagi peningkatan konsumsi produk perikanan baik kualitas maupun kuantitas dan peningkatan nilai jual. Produk merupakan suatu yang diproduksi atau tumbuh, atau hasil dari suatu proses, bisa juga berarti komponen baru yang terbentuk sebagai hasil dari produk kimiawi.
Produk perikanan yakni ikan (fin fish), crustacea, dan molusca (shellfish), rumput laut (seaweed), microalga dan biota lainnya baik yang hidup di air tawar maupun air laut.
Berdasarkan peraturan Internasional yang diamanatkan dalam ”Code of Conduct for Reponsible Fisheries FAO/WHO”, Ditjen Perikanan Tangkap menetapkan kebijakan/strategi pembangunan perikanan dalam bidang pasca panen dan teknologi pengolahan adalah dengan peningkatan mutu dan pengembangan produk bernilai tambah yang mencakup beberapa point seperti :
- Mengurangi penyusutan (losses) yang sekaligus meningkatkan nilai dan pemanfaatannya.
-Mengoptimalkan pemanfaatan ikan hasil tangkapan (ikan non ekonomis, tangkapan samping dan hasil samping proses industri) melalui pengembangan produk bernilai tambah.
-Value Added Product/ Produk bernilai tambah adalah : suatu complimentary dari suatu teknik, diversifikasi dan peralatan yang diberikan pada produk sehingga produk mempunyai peningkatan ekonomi dan jaminan mutu (Quality Assurance) yang meliputi : ketahanan pangan (Food Security), keamanan pangan (Food Safety) dan pemanfaatanpangan (Food Utilization / Consumption).
- Pengembangan produk bernilai tambah bertujuan untuk meningkatkan nilai jual ikan dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ikan.
- Dengan nilai jual ikan meningkat, kerusakan ikan dapat ditekan, pendapatan nelayan meningkat.
Menganeka ragamkan produk olahan hasil perikanan perlu dikembangkan dan dapat dijadikan alternatif cara menumbuhkan kebiasaan mengkonsumsi ikan bagi masyarakat Indonesia. Mengkonsumsi produk olahan ikan atau produk yang mengandung ikan, juga merupakan upaya untuk meningkatkan nilai gizi masyarakat melalui protein ikan. Salah satu bentuk dari aneka produk olahan hasil perikanan adalah sosis ikan.
Sosis ikan merupakan produk daging giling yang bersifat kenyal dan berbentuk silinder dengan pembungkus khusus (casing). Pada umumnya sosis dibuat dari daging sapi, tetapi sosis juga bisa dibuat dari daging ikan. Sosis ikan belum banyak dikenal masyarakat Indonesia. Jenis ikan yang sering digunakan untuk pembuatan sosis adalah ikan tengiri. Pada dasarnya, hampir semua jenis ikan dapat dimanfaatkan untuk membuat sosis, seperti ikan tuna, ikan lemuru, ikan tongkol dan ikan remang.
Unit modul ini disusun untuk memberi bekal kemampuan tentang cara mengolah sosis ikan. Setelah mempelajari unit modul ini, Anda diharapkan dapat menjelaskan proses pembuatan sosis ikan dan membuat sosis ikan dengan hasil yang berkulitas baik. Sosis ikan yang bermutu tinggi dapat diperoleh dari penanganan bahan baku yang baik hingga ke pemasaran, dengan menerapkan prinsip-prinsip kendali mutu selama proses pengolahan Jika Anda benar-benar mampu mengolah sosis ikan, diharapkan Anda bisa berwirausaha Produksi Sosis Ikan dalam Skala Home industri, atau dapat bekerja di industri pengolahan sosis ikan.
Materi pelatihan diversifikasi produk olahan perikanan yakni Resep dan cara pembuatan Sosis Frankfurter (Ikan Tuna), dan ikan Bandeng.(Sp)
Posting Komentar
Posting Komentar