Polda Jatim Gelar Operasi Zebra Semeru 2017
Surabaya, Surya Indo
Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) kembali menggelar Operasi Kepolisian terpusat dengan sebuah sandi “Zebra Semeru 2017“. Bertempat di Lapangan Upacara Mapolda Jawa Timur, jalan Ahmad Yani Surabaya, hari Rabu, pukul 07.00 WIB (1/11/2017).
Gelar pasukan Operasi Zebra Semeru 2017 di pimpin langsung oleh Kepala Biro Operasional (Karo Ops) Polda Jatim Kombes Pol Drs. Herry Sitompul, MH selaku Inspektur Upacara. Mewakili kapolda Irjen Pol Drs. Machfud Arifin.
Operasi Zebra Semeru 2017 mulai digelar mulai hari Rabu, tanggal 1 Nopember 2017 dan berakhir 14 Nopember 2017. Tujuan utama dari Operasi Zebra 2017 untuk mewujudkan Ketertiban dalam Berlalu Lintas khususnya masyarakat Jawa Timur.
Didukung oleh instansi terkait, sebanyak 2.557 Personel, dengan 1.013 armada kendaraan bermotor dikerahkan.
Hadir pada giat ini para Pejabat Utama, Pamen Polda Jatim dan seluruh peserta apel Gelar Operasi Zebra Semeru 2017 terdiri dari anggota polda jatim yang ditunjuk oleh masing masing Satker, Kogartap III, Jasa Raharja, serta Dinas Perhubungan Jawa Timur.
Dalam sambutan Kapolda Jatim Irjen. Pol. Drs. Machfud Arifin, SH,
yang disampaikan oleh Karo Ops menjelaskan bahwa selama Operasi Zebra Semeru 2017 yang dilaksanakan selama 2 minggu (tgl. 1 s/d 14 November 2017) dapat menciptakan Kamseltibcar Lantas yang baik, Aman dan Terkendali di seluruh Wilayah Jawa Timur.
Sasaran Operasi Zebra adalah semua jenis kendaraan bermotor, baik roda dua maupun empat dan kelengkapan surat kendaraan.
Pelaksanaan Operasi Zebra menggunakan model Hunting System dengan mencari kendaraan bermotor yang tidak dilengkapi Standar Keselamatan Kendaraan. Seperti kendaraan dipasang Rotator, tidak ada Spion, Pengendara sepeda motor tidak menggunkan Helm.
Tujuan Operasi Zebra Semeru 2017 untuk menyadarkan Masyarakat agar disiplin saat berkendara dan mematuhi rambu-rambu Lalu Lintas, sekaligus meminimalisir terjadinya kecelakaan dijalan raya,"jelasnya
Sementara itu, Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol. Ibnu Isticha, sendiri menegaskan bahwa dalam operasi zebra nantinya akan lebih mendahulukan tindakan preventif dan edukatif bagi pelanggar lalu lintas.
“Semua itu kami laksanakan, untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas, tapi tindakan preventif lebih diutamakan daripada penegakan hukum, untuk meningkatkan disiplin masyarakat di jalan,” tegas Ibnu.
Secara prosentase Ibnu juga menyebut bahwa angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di seluruh Jawa timur dengan korban meninggal dunia sekitar 5 orang setiap hari.
Diharapkan dengan operasi Zebra Semeru 2017 bisa lebih meningkatkan kesadaran, kepatuhan serta disiplin masyarakat dalam berlalu lintas. Sasaran Operasi zebra diantaranya kemacetan, pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. (Sam)
Posting Komentar
Posting Komentar