Korban Penganiayaan Di Lapas Kelas 1 Madiun

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYu_CTUlLNAa-a8YRSaN5OpPuP-prB0vVyh4OrvLS4rfDE_m1lTm65761dXgL44ojLiahoxuM8hsx1mzokxRmnrUxHDCjdqPwveaNHsJ_GIwagYXMBHApPUikZqBEq8HWrVDCAkVKLhaL7/s1600/korban+lapas+madiun+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Surya Indonesia" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYu_CTUlLNAa-a8YRSaN5OpPuP-prB0vVyh4OrvLS4rfDE_m1lTm65761dXgL44ojLiahoxuM8hsx1mzokxRmnrUxHDCjdqPwveaNHsJ_GIwagYXMBHApPUikZqBEq8HWrVDCAkVKLhaL7/s1600/korban+lapas+madiun+1.jpg" title="Surya Indonesia" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Surya Indonesia, Madiun <br />selasa,9 Februari 2016 jam 1 siang,di saat wartawan surya indo.melakukan perjalanan untuk mendatangi lapas kelas 1 madiun,untuk klarifikasi terkait dugaan penganiayaan seorang narapidana( napi ),edi susanto 28th,warga kandangan kediri jawa timur,korban penganiayaan. Sesampai di lapas kelas 1 madiun wartawan surya indo bersama keluarga korban,langsung menemui penjaga lapas/ sipir,untuk bisa di pertemukan sama korban(edi susanto),karena selama 2 hari korban mengakui di aniaya oleh imam dan kawan-kawan sampai mumtah darah.pengakuan korban lewat sms,serta mengirimkan bukti foto bekas di aniaya.saat di konfirmasi surya indo.lewat sms korban mengaku punya tanggungan hutang piutang kepada imam d saat di luar lapas. Yang akhirnya memicu dendam sampai di dalam lapas karena hutangnya blm bisa terlunaskan.di saat kita untuk minta bertemu korban,penjaga lapas menahan dengan alasan masih ada rapat suruh menunggu 2jam lagi,yg akhirya perang mulut pun terjadi,dan keluarga korban trs memaksa untuk bertemu korban dan akhirnya penjaga lapas untuk mengijinkan masuk untuk bertemu korban tapi satu orang saja. Setelah edi susanto( korban) di temui keluarganya,di saat di suruh menceritakan kejadian penganiaayan tersebut korban,tidak mau bercerita/bungkam,di sini di duga korban di intimidasi oleh seseorang supaya tutup mulut.apa di dalam penjara tidak ada uu yang mengatur terkai NAPI??  Di mana sudut pidana apakah tidak bisa di tegakan di lapas? Apa cuma hukum rimba yang berlaku,yang kuat yang menang? Apa juga tempat untuk penganiayann aja!!! Bukti lain bebasnya pemakain handphone yang di sewakan oleh oknom penjaga lapas ke pada napi,yang cuma buat bisnis sendiri. Lembaga kemasyarakatan(lapas),sebenarnya buat sarana pembinaan narapidana,namun peristiwa kekerasan di lapas menunjukan, kurangnya/lemahnya pengawasan dan pembinaan petugas lapas(sipir),terhadap hak asasi manusia binaan.(sn).bersambung.....</div>

Korban Penganiayaan Di Lapas Kelas 1 Madiun

Surya Indonesia, Madiun selasa,9 Februari 2016 jam 1 siang,di saat wartawan surya indo.melakukan perjalanan untuk mendatangi lapas kela...

Baca selengkapnya »

Biyanto Ngemplang Uang CPNS Kediri

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin_WbuL9dDwJQLLPHEjhIDvawKJcC0jXLWjECZBhX1eQ7aN1zjkOsUuA2WjhVOTlCC9DY7JeJWnIFJkTmWg5KMefwutdGBX1hK7_PxOH8v5opn6dATkUwgFkCENKJXhlleB9C_ymMZtADh/s1600/biyanto+ngemplang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Surya Indonesia" border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin_WbuL9dDwJQLLPHEjhIDvawKJcC0jXLWjECZBhX1eQ7aN1zjkOsUuA2WjhVOTlCC9DY7JeJWnIFJkTmWg5KMefwutdGBX1hK7_PxOH8v5opn6dATkUwgFkCENKJXhlleB9C_ymMZtADh/s320/biyanto+ngemplang.jpg" title="Surya Indonesia" width="320" /></a></div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Surya Indonesia, Kediri<br /> Menimpa 2 keluarga Wonosari Gringging Kec. Tarokan Kediri, sebut saja keluarga Ret dan Jit dengan maksud hati mencarikan pekerjaan sebagai PNS pada anaknya dengan tiba - tiba di tawari oleh seorang tetangga dekat sebut saja Seno. Anak saya sudah usai jadi PNS Bapak kalau mau atau minat saya temukan Pak Dhe saya Biyanto menemui korban bisa saya bantu dengan syarat Anda harus nitip uang Rp 50 Juta-an masing - masing per orang, tak usah kawatir akan saya bantu sampai beres, terang Biyanto.<br /> Hari ke hari mulai Tahun 2012 - 2016 tidak kunjung ada panggilan sebagai PNS sampai sekarang, tidak tanggung - tanggung rencananya masing - masing calon mau di kenakan Rp 150 - 200'an Juta. Menurut sumber yang patut di percaya di ketahui Subiyanto calo yang beralamat  RT. 01 RW. 02 Kelurahan Kediri kota, saat di konfirmasi di kediamannya Biyanto marah dengan mata melotot "Saya tidak menerima uang titipan sudah saya setorkan ke Pak Totok Jakarta Pusat orang BKN kalau kurang percaya silahkan hubungi No. Hp. 082 111 112 876 / 081 314 779 776 dengan cara saya transfer dengan nada tinggi silahkan Anda lapor polisi saya tidak takut dengan nada nantang kelibnya".<br /> Tidak menutup kemungkinan masih banyak korban - korban selain Ret dan Jit hal senada di ungkapkan korban calo yang sudah di kembalikan uangnya.<br /> Komentar lain datang dari tokoh masyarakat Barnabas sekaligus SLM Berimbang mengatakan, kalau CPNS sudah tidak bersih apalagi sudah permainan memakai uang di depan / pulus sudah terpuruk juga pelanggaran hal ini jelas - jelas sudah pelanggaran hukum yang berlaku. Harapan kami pemerintah maupun pihak - pihak terkait mengambil tindakan yang tepat dan pasti.<br /> - B.N -</div>

Biyanto Ngemplang Uang CPNS Kediri

Surya Indonesia, Kediri Menimpa 2 keluarga Wonosari Gringging Kec. Tarokan Kediri, sebut saja keluarga Ret dan Jit dengan maksud hati m...

Baca selengkapnya »

Pegawai Negeri Sipil BPMPD Jombang Marah - Marah Saat di Konfirmasi

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitS_xQlHnR-nmAUVhp-L5xkAYgjOpDDCVhGurKjdEIBq5PLGXHv39jw7_ts0t7QbukgbgVYVsMN5D75EROkZ68noU5FygArbz40RN9CalZCU8AqGs7pZ1YuiSdQNZGtUYNeWvHWm4bIEAU/s1600/pegawai+bpmpd+jombang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Surya Indonesia" border="0" height="254" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitS_xQlHnR-nmAUVhp-L5xkAYgjOpDDCVhGurKjdEIBq5PLGXHv39jw7_ts0t7QbukgbgVYVsMN5D75EROkZ68noU5FygArbz40RN9CalZCU8AqGs7pZ1YuiSdQNZGtUYNeWvHWm4bIEAU/s320/pegawai+bpmpd+jombang.jpg" title="Surya Indonesia" width="320" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kantor Pemberdayaan Masyarakan dan Pemerintahan Desa Kab. Jombang</td></tr> </tbody></table> <br /> <div style="text-align: justify;"> Surya Indonesia, Jombang <br />Pada saat penemuan wartawan di lapangan terkait penyimpangan pekerjaan yang di kerjakan oleh seorang PNS ( Pegawai Negeri Sipil ) Hapid di berbagai wilayah yang berperan di belakang layar misalnya terkait jembatan hotmix + paping dan pada saat di konfirmasi di kantin ia mengatakan dan pengelakan "Saya tidak mengerjakan cuma saya mengantarkan dan membelanjakan juga juga mengarahkan, kalau saya mengerjakan tolong tunjukan kuwitansinya perlu di ketahui mas, kalau beras saja saya tidak beli apalagi gula sangat lebih - lebih di rumah saya".<br />"Silahkan Anda muat biar saya tenar seperti artis, dan perlu di ketahui kalau tidak benar pemberitaanya akan saya tuntut secara hukum dunia" dengan nada tinggi. Menurut Kepala Desa di berbagai wilayah pekerjaan yang di kerjakan Hapid terkait dana DD awalnya di terima 40% bantuan ke dua 40% jadi 80% yang di kantongi oleh Hapid setelah tinggal 20% pekerjaan di tinggalkan jadi jatuh ketimpa tangga pada Kepala Desa penerima bantuan DD, kenapa tidak Kepala Desa sehingga menuruti kata - kata seorang PNS BPMPD Hapid karena di saat mau menerima bantuan sudah di intimidasi terlebih dahulu yang pada akhirnya tidak bertanggung jawab menurut sumber yang enggan di korankan namanya.<br />Terpisah : Saat wartawan konfirmasi Kepala Dinas BPMPD Darmaji mengatakan terkait Hapid itu sudah selesai tugasnya tahun 2015 sebagai tim verifikator itu cuma sementara menggantikan saya, iya besok akan saya panggil yang bersangkutan dan saya terima kasih pada wartawan sebagai kontrol sosial.<br />Tanggapan lain datang dari tokoh masyarakat Barnabas sekaligus LSM Berimbang mengatakan. Kalau dana bantuan DD maupun ADD yang mestinya di awasi agar pekerjaan lebih baik sebagai tim verifikator bukan malah mencari keuntungan di balik layar apalagi mengantongi dana tersebut dan menakut - nakuti Kepala Desa penerima bantuan serta mencari ke untungan juga meninggalkan perkerjaan yang belum di selesaikan jelas - jelas pelanggaran dan menyalahi aturan maupun kedisiplinan harapan kami Dinas maupun pihak - pihak terkait cepat mengambil langkah yang pasti demi terciptanya pemerintah terbebas dari korupsi.<br />Bersambung . . . - B.N -</div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgspDZewAVa5QR_RQVdB__dbh8JKWKYjwNOPcPRKauv2IuNFAc1pfRoPdb9E90esXjeE1kNbp4o0-dhY-Q1yDtGBLVfSxDw4ILwoJbyNFhau4fNTgmG33yDZiiik2VsBRm8jl9g2Csz31ly/s1600/pegawai+bpmpd+jombang+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Surya Indonesia" border="0" height="304" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgspDZewAVa5QR_RQVdB__dbh8JKWKYjwNOPcPRKauv2IuNFAc1pfRoPdb9E90esXjeE1kNbp4o0-dhY-Q1yDtGBLVfSxDw4ILwoJbyNFhau4fNTgmG33yDZiiik2VsBRm8jl9g2Csz31ly/s320/pegawai+bpmpd+jombang+2.jpg" title="Surya Indonesia" width="320" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div>

Pegawai Negeri Sipil BPMPD Jombang Marah - Marah Saat di Konfirmasi

Kantor Pemberdayaan Masyarakan dan Pemerintahan Desa Kab. Jombang Surya Indonesia, Jombang Pada saat penemuan wartawan di lapangan ter...

Baca selengkapnya »

Kekerasan Dalam Lingkungan Sekolah SMP Negeri 4 Takalar

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitWoSeBd5iiTAy6Ro14tOG-SokoXmd94vwGVxKxhOTUWY7Iryx2tnzqoVU7G60oudQNJDcx-36eEvo0qKapPqNNbofXS0GP1xCSHvhGKTTYjd1MZXR9gfukAXRQ7g31XPxlA5VFJGTkNys/s1600/takalar+kekerasan+di+sekolah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Surya Indonesia" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitWoSeBd5iiTAy6Ro14tOG-SokoXmd94vwGVxKxhOTUWY7Iryx2tnzqoVU7G60oudQNJDcx-36eEvo0qKapPqNNbofXS0GP1xCSHvhGKTTYjd1MZXR9gfukAXRQ7g31XPxlA5VFJGTkNys/s320/takalar+kekerasan+di+sekolah.jpg" title="Surya Indonesia" width="240" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Yusuf 14 tahun korban kekerasan dalam lingkungan sekolah SMP Negeri 4 Takalar</td></tr> </tbody></table> <br /><div style="text-align: justify;"> Surya Indonesia, Takalar<br />Dunia pendidikan di Kabupaten Takalar kini kembali tercoreng, Sekolah yang seharusnya menjadi tempat menimba ilmu,  menjadi ajang adu jotos dan tindak kekerasan.<br />Adalah SMP Neg. 4 Takalar yang berda di Kecamatan Polsel (Kamis, 28/1/2016),  telah terjadi kekerasan dan penganiayaan di dalam salah satu ruangan kelas, Yusuf  14 tahun yang menjadi korban, mengalami beberapa luka di tubuhnya, termasuk luka lebam berwarna biru di sekitar mata sebelah kanan. <br />Pelaku atas nama Diki Wahyudi 14 Tahun, yang juga adalah teman kelas korban, tidak bisa di temui oleh awak media, karena sengaja di sembunyikan oleh pihak sekolah. Oleh orang tua korban “Irwan Hasan Tiro” kasus ini telah dilaporkan pada pihak yang berwajib dengan nomor laporan polisi : LP / 15 / I / 2016 / SPKT.<br />Menurut keterangan korban, saat wawancara dengan awak media ini mengatakan “awalnya kami hanya bermain-main, tiba tiba pelaku mencekik leher saya,  lalu saya berusaha melepaskan tangannya, karen sakit, tapi kemudian si diky (pelaku) membentur benturkan kepala saya ke tembok kelas, tidak berhenti sampai di situ saja, pelaku kemudian meninju muka dan mata saya beberapa kali” ungkapnya sambil menangis.<br />Pada saat kejadian perkara itu pada jam istirahat, sehingga tidak ada seorang pun guru yang melihat langsung kejadian, hanya beberapa orang teman teman kelasnya, setelah kejadian itu barulah korban di bawa ke ruang UKS oleh salah seorang guru untuk dilakukan pertolongan dan pengobatan pada luka-luka yang di derita oleh korban.<br />Saat awak media ini berada di lokasi, orang tua korban sempat marah dan mengamuk, karena salah seorang oknum guru yang bernama “HAMKA” mengeluarkan kata-kata yang menyudutkan anak  korban, “itu yusuf yang memulai memukul pelaku”, namun sementara saat di konfirmasi semua saksi yang ada di TKP mengatakan, bahwa guru yang bernama Hamka itu tidak berada di TKP, dan tidak melihat langsung kejadian perkara, sehingga ada kesan oknum guru yang bersangkutan sengaja melindungi pelaku, entah apa maksud di balik semua itu.<br />Sementara itu, kepala sekolah SMP Neg 4  “Subaedah” yang di konfirmasi terkait masalah ini, membenarkan telah terjadinya penganiayaan salah seorang siswa oelh temannya sendiri di dalam lingkungan sekolah. “saya sangat kaget, karena pada saat kejadian saya tidak berada di lokasi karena ada kegiatan di luar, saya di telpon oleh salah seoran guru, kalau telah terjadi penganiayaan salah seorang  siswa yang bernama Yusuf di dalam ruang kelas sembilan, dengan pelaku Diky”.<br />Subaedah menambahkan. “saya sebagai kepala sekolah di sini, berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari, kami akan memperketat keamanan dan kontrol, kalau memang siswa yang bersangkutan tidak bisa lagi di bina, maka kami akan mengeluarkan yang bersangkutan di sekolah ini” ungkapnya.<br />Di lain pihak, orang tua korban “Irwan Hasasn Tiro” sangat menyayangkan sikap yang diambil oleh kepala sekolah yang terlalu dingin menyikapi masalah tersebut, dia juga meminta agar sebaiknya kepala sekolah SMP Neg.4 Takalar segera di copot dari jabatannya, karena di nilai lalai dalam membuat standar pengamanan saat proses belajar mengajar di sekolah, selain itu orang tua korban juga meminta kepada pihak aparat penegak hukum agar segera mengamankan pelaku penganiayaan, selain itu dirinya menyayangkan sikap salah seorang oknum guru yang bernama Hamka, yang seolah-olah membela pelaku penganiayaan. (TIM SULSEL-BAR).<br /></div>

Kekerasan Dalam Lingkungan Sekolah SMP Negeri 4 Takalar

Yusuf 14 tahun korban kekerasan dalam lingkungan sekolah SMP Negeri 4 Takalar Surya Indonesia, Takalar Dunia pendidikan di Kabupaten Ta...

Baca selengkapnya »

Baru Seumur Jagung, Pembangunan Jalan Usaha Tani 2015 Sudah Ambruk

<br /> <br /> <div style="text-align: justify;"> Surya Indonesia, Bondowoso<br />     Sungguh ironis sekali pembangunan infrastuktur ditahun ini yang banyak dijumpai di banyak pedesaan diduga pelaksanaan asal jadi sehingga mutu dan kwalitas dipertanyakan oleh banyak kalangan sehingga dikhawatirkan tidak akan bertahan lama. Lemahnya pengawasan dari instansi terkait diduga menjadi penyebab ketidak beresan suatu perkerjaan.<br />      Seperti halnya yang terjadi di Desa Nogosari Kecamatan Sukosari Bondowoso, proyek Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) tahun anggaran 2015 leading sektor Dinas Pertanian Bondowoso kondisinya saat ini sudah ambruk. Padahal, proyek tersebut masih dalam tahun anggaran berjalan. Hasil investigasi wartawan media ini dilapangan, menemukan item pekerjaan yang diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknisnya diindikasikan pengerjaan asal jadi dikedepankan oleh CV yang melaksanakan proyek tersebut.<br />    Proyek yang sumber dananya berasal dari Dana Alokasi Khusus Tambahan Pendukung Program Prioritas Kabinet Kerja (DAK P3K2) ini ditemukan adanya batu underlag yang tidak ada tanah urugnya,  batu tepi tidak digali.<br />     Hal senada juga dibenarkan warga setempat, Kepada media ini warga membenarkan bahwa pemasangan batu underlag tanpa tanah urug. "benar mas pemasangan batu underlag itu langsung dipasang tanpa melalui alas tanah urug dulu, melainkan batunya hanya digali langsung dipasang, " kata warga yang enggan disebut namanya<br />    Hasil investigasi wartawan media ini jumat (04/12/2015) belum ada hujan turun sehingga asumsi warga setempat ambruknya pembangunan ini bukan faktor bencana melainkan pelaksanaan proyek diduga asal asalan.<br />     Terpisah, Winarto Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pertanian Bondowoso dimintai keterangan wartawan media ini, menjelaskan "akan saya kroscek dulu ke lokasi mas, CV apa yang mengerjakan dan anggaran berapa tunggu kabar dari saya dulu," tuturnya via Hp<br />    Sampai berita ini dirilis terkait ambruknya Pembangunan Jalan Usaha Tani tahun 2015 di Desa Nogosari Kecamatan Sukosari ini masih tidak ada titik terang dari instansi terkait. Bersambung (Mansur)<br /></div>

Baru Seumur Jagung, Pembangunan Jalan Usaha Tani 2015 Sudah Ambruk

Surya Indonesia, Bondowoso      Sungguh ironis sekali pembangunan infrastuktur ditahun ini yang banyak dijumpai di banyak pedesaan diduga...

Baca selengkapnya »

Prona Di Desa Sanggrahan Gondang Diwarnai Pungli

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEkUeijrw3gtmxOusA-nXM7JsbLDu5nuJXNyvmC4z5xVmvr3KNPKruHyr_0CunTvjSyMiCs44AMi1o6uI-Jin0d57KBOPfeLzs5no1JDd9DzVnVhMtmkD2d4bqBSK5E2NLDqu1-e0LaPbV/s1600/nganjuk+prona+di+desa+sanggrahan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Surya Indonesia" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEkUeijrw3gtmxOusA-nXM7JsbLDu5nuJXNyvmC4z5xVmvr3KNPKruHyr_0CunTvjSyMiCs44AMi1o6uI-Jin0d57KBOPfeLzs5no1JDd9DzVnVhMtmkD2d4bqBSK5E2NLDqu1-e0LaPbV/s320/nganjuk+prona+di+desa+sanggrahan.jpg" title="Surya Indonesia" width="320" /></a></div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Surya Indonesia, Nganjuk<br />Proyek nasional Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kab. Nganjuk benar-benar marak pungutan liar (pungli), Panitia Prona telah melanggar ketentuan badan Pertanahan (BPN) yang seharusnya program Prona tersebut tidak dipungut biaya karena pemerintah sudah mensubsidi dana melalui Badan Pertanahan nasional dalam 1 bidang 300 ribu dan desa yhang mendapatkan prona itu BPN sudah mensosialisasikan bahwa pemohon tidak dikenakan biaya kecuali beli materai dan patok, ironisnya di Kabupaten Nganjuk khususnya di desa Sanggrahan kec. Gondang setiap pemohon dipungut dana mencapai Rp. 700 – 900 ribu pada saat rapat sebagian warga berusaha untuk mempertanyakan besarnya ongkos untuk persertifikatan melalui program prona, namun saying pihak aparat desa tidak bisa menjelaskan sevara rinci dan jelas hingga rapat bubar tidak ada penjelasan sama sekali “ ungkap warga pada Koran ini. <br />Program BPN itu merupakan program pemerintah yang menyangkut di bidang penyertifikatan secara masal dengan adanya program tersebut digarapkan bisa membantu kesejahteraan perekonomian masyarakat kecil / masyarakat yang kurang mampu. Badan pertanahan Nasional (BPN) memberikan sosialisasi tidak boleh memungut biaya mencapai  melebihi pembelian patok, materai dan konsumsi.<br />Terpisah di saat wartawan Koran ini datang ke Kantor Desa Sanggrahan mau menemui Kepala Desa Basirin, tidak ada di tempat. dan perangkat satupun juga tidak ada di tempat / kantor tutup. <br />Program prona di Kabupaten Nganjuk upaya pemerintah pusat untuk meringankan beban masyarakat ternyata dikotori oleh tindakan Kepala Desa / Panitia dengan cara membodohi warganya sebagai pemohon pengurusan sertifikat adapun desa yang mencapatkan proyek prona desa Sanggrahan tersebut bena-benar menyalahi wewenang jabatan. <br />Tanggapan lain datang dari tokoh masyarakat sekaligus LSM Berimbang Barnabas mengatakan Kepala  Desa dan Panitia itu sudah mengadakan pungli jelas perbuatan  melawan hukum dan terindikasi  telah melakukan tindakan pemerasan. kita semua tau bahwa prona itu semua dibiayai pemerintah / gratis. adapun biaya tidak sebesar itu hanya pembelian materai, patok dan konsumsi, jadi perbidang butuh patok berapa dan metarai paling banyak 4 itu hanya Rp. 24.000 Patok 4 Hanya Rp. 16.000 + konsumsi paling banyak Rp. 100.000 saja. <br />Jadi kalau Rp. 700 – 900 ribu itu sangat keterlaluan patut dipertanyakan kebenarannya tindakan tersebut akan kami adukan pada pihak-pihak terkait supaya ditindak dan diproses sesuai hukum yang berlaku, terangnya. Bersambung (bn) <br /></div>

Prona Di Desa Sanggrahan Gondang Diwarnai Pungli

Surya Indonesia, Nganjuk Proyek nasional Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kab. Nganjuk benar-benar marak pungutan liar (pungli), Panitia ...

Baca selengkapnya »