Surya Indonesia

KPAI: Hardiknas Dan Momentum Mewujudkan Sekolah Ramah Anak

<div><span class="td-post-header" style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;"><header class="td-post-title" style="box-sizing: border-box;"><h1 class="entry-title" style="box-sizing: border-box; font-size: 32px; margin: 3px 0px 9px; font-family: Roboto, sans-serif; color: rgb(17, 17, 17); font-weight: 400;  word-wrap: break-word;">KPAI: Hardiknas Dan Momentum Mewujudkan Sekolah Ramah Anak</h1><div class="td-module-meta-info" style="box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 16px;  min-height: 17px;"><div class="td-post-author-name" style="box-sizing: border-box; display: inline-block; position: relative; top: 2px; color: rgb(68, 68, 68); float: left;"><div class="td-author-by" style="box-sizing: border-box; display: inline; margin-right: 2px;">By</div> <div class="td-author-line" style="box-sizing: border-box; display: inline; margin-right: 2px;"> - <b>Sultan </b></div>May 2, 2018</div><br></div></header></span></div><div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGE1BX2EKPzAt0VTF5WwK-mpi05onTkv7CqZeK5QskR_bYzKYyV1mkFu1DCbUP-IF98nBQLTc2oQNGYriTZUY2yrS9ejzF8Rg8Lnxfkx-efDL3uXQw3KUxOEFwdoW7sdrTzM9BiP5GjQR3/s1600/IMG-20180502-WA0015-739524.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6550931255151781250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGE1BX2EKPzAt0VTF5WwK-mpi05onTkv7CqZeK5QskR_bYzKYyV1mkFu1DCbUP-IF98nBQLTc2oQNGYriTZUY2yrS9ejzF8Rg8Lnxfkx-efDL3uXQw3KUxOEFwdoW7sdrTzM9BiP5GjQR3/s320/IMG-20180502-WA0015-739524.jpg" /></a></div><div><br></div><div><span style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); background-color: rgb(255, 255, 255);">SURYAINDONESIA.COM. – Pada Hari Pendidikan Nasional tahun 2018 ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyampaikan Selamat Memperingati Hari Pendidikan Nasional dan sekaligus juga mengingatkan dan menyampaikan keprihatinan mendalam atas berbagai kasus kekerasan yang masih terjadi di sekolah, yang mencoreng dunia pendidikan, mulai dari kasus kekerasan fisik, kekerasan psikis sampai kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan sekolah.<p></p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;">Mulai dari pemukulan sampai penghukuman tak wajar, seperti menjilat WC sebagaimana dialami oleh siswa SD di Sumatera Utara dan penamparan sadis guru SMK terhadap sejumlah siswa di Purwokerto. Kasus penganiayaan orangtua siswa terhadap salah seorang kepala SMP negeri di Pontianak dan kasus meninggalnya guru Budi di Sampang, Madura akibat pukulan muridnya sendiri sangat viral dan mengejutkan banyak pihak. Masyarakat kemudian mempertanyakan ada apa dengan pendidikan kita sehingga anak didik bisa berbuat demikian.</p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;">TREND KASUS KEKERASAN ANAK DI SATUAN PENDIDIKAN</p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;"><span style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px;  margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255);">Berdasarkan Ikhtisar Eksekutif Startegi Nasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak 2016-2020 oleh Kemen-PPPA terlihat bahwa kekerasan di satuan pendidikan cukup tinggi, baik yang dilakukan guru pada siswa, siswa terhadap guru, maupun siswa terhadap siswa lainnya. Adapun datanya adalah sebagai berikut:<br style="box-sizing: border-box;"> 84% Siswa pernah mengalami kekerasan di sekolah<br style="box-sizing: border-box;"> 45% siswa laki-laki menyebutkan bahwa guru atau petugas sekolah merupakan pelaku kekerasan<br style="box-sizing: border-box;"> 40% siswa usia 13-15 tahun melaporkan pernah mengalami kekerasan fisik oleh teman sebaya<br style="box-sizing: border-box;"> 75% siswa mengakui pernah melakukan kekerasan di sekolah<br style="box-sizing: border-box;"> 22% siswa perempuan menyebutkan bahwa guru atau petugas sekolah merupakanpelaku kekerasan<br style="box-sizing: border-box;"> 50% anak melaporkan mengalami perundungan (bullying) di sekolah</span></p><p></p><p style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px;  margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255);">Berdasarkan data KPAI dalam tri semester pertama tahun 2018, pengaduan di KPAI juga didominasi oleh kekerasan fisik dan anak korban kebijakan (72%), Sedangkan kekerasan psikis (9%), kekerasan financial atau pemalakan/pemerasan (4%) dan kekerasan seksual (2%). Selain itu, kasus kekerasan seksual oknum guru terhadap peserta didik yang viral di media , meski tidak dilaporkan langsung ke KPAI, tetapi KPAI tetap melakukan pengawasan langsung mencapai 13% kasus.</p><p style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px;  margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255);">Umumnya kasus kekerasan seksual lebih banyak dilaporkan ke Kepolisian, kalaupun di laporkan ke KPAI biasanya KPAI akan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Pendidikan agar oknum guru pelaku di nonaktifkan dari tugasnya mengajar demi melindungi anak-anak lain di sekolah tersebut.</p><p style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px;  margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255);">Terungkapnya berbagai kasus kekerasan seksual yang dilakukan oknum guru terhadap anak didiknya menjadi trend awal tahun 2018, hal ini menunjukkan bahwa sekolah yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak didik ternyata justru bisa menjadi tempat yang membahayakan anak-anak. Guru sebagai pendidik yang mestinya menjadi pelindung bagi anak, justru bisa menjadi oknum yang membahayakan anak-anak.</p><p style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px;  margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255);">Trendnya pun berubah, kalau sebelumnya korban kebanyakan anak perempuan, tetapi data terakhir di 2018 justru korban mayoritas anak laki-laki. Korban mayoritas berusia SD dan SMP. Misalnya kasus kekerasan seksual oknum guru di kabupaten Tangerang korbannya mencapai 41 siswa, kasus di Jombang korbannya mencapai 25 siswi, kasus di Jakarta korbannya 16 siswa, kasus di Cimahi korbannya 7 siswi, dan kasus oknum wali kelas SD di Surabaya korbannya mencapai 65 siswa.</p><p style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px;  margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255);">Adapun modus oknum guru pelaku kekerasan seksual beragam, misalnya korban di bujuk rayu dengan iming-iming memberikan kesaktian seperti ilmu kebal dan ilmu menarik perhatian lawan jenis (semar mesem). Selain itu, ada yang dalih untuk pengobatan dan ruqyah. Ada juga modus yang meminta anak didik membantu mengkoreksi tugas, memasukan nilai ke buku nilai, dan bahkan dalih memberikan sanksi tetapi dengan melakukan pencabulan.</p><p style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px;  margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255);">KPAI DORONG SEKOLAH RAMAH ANAK (SRA)</p><p style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px;  margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255);">1. KPAI mendorong Kemen-PPPA, Kemdikbud dan Kemenag RI untuk bersinergi menciptakan sekolah aman dan nyaman bagi warga sekolah melalui program Sekolah Ramah Anak (SRA). Percepatan SRA harus dilakukan seluruh Kementerian Lembaga (KL) terkait demi kepentingan terbaik bagi anak.</p><p style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px;  margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255);">2. Program SRA selama ini hanya dipahami sebatas sekolah aman dari kekerasan, padahal SRA sesungguhnya adalah sekolah yang aman, nyaman dan bermartabat untuk mengantarkan anak-anak Indonesia yang berkualitas menjadi generasi penerus bangsa yang handal.</p><p style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px;  margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255);">SRA tidak sekedar zero kekerasan, tetapi sekolah yang mendeklarasikan sebagai Sekolah Ramah Anak harus memiliki kantin yang sehat. Selama ini jajanan di sekolah didominasi oleh karbohidrat, makanan yang mengadung pemanis, penyedap, dan pengawet. Jarang kantin sekolah menyediakan buah dan sayur. Padahal anak dalam tumbuh kembangnya sangat membutuhkan makanan yang sehat dan gizi yang seimbang.</p><p style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px;  margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255);">3. Selain itu sekolah yang mengikrarkan diri sebagai SRA juga wajib menciptakan lingkungan sekolah yang aman secara fisik, asri dan hijau, memiliki jalur evakuasi bencana, bebas asap rokok, bebas narkoba, dan memiliki nomor pengaduan jika siswa mengalami kekerasan dan ketidaknyamanan lain saat berada di sekolah.</p><p style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px;  margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255);">4. Program SRA selama ini diartikan keliru, seolah hanya untuk kepentingan anak, padahal kondisi sekolah yang aman, nyaman, asri, sehat dan nir kekerasan adalah situasi dan kondisi yang yang akan berdampak positif bagi seluruh warga sekolah, termasuk kepala sekolah, guru dan petugas sekolah lainnya.</p><p style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px;  margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255);">Oleh karena, para guru di berbagai sekolah, seharusnya dibekali psikologi anak agar dapat memahami tumbuh kembang anak sesuai usianya, juga harus diberi pelatihan manajemen kelas sehingga dapat mengatasi anak-anak yang memiliki kecenderungan agresif, dan membangun disiplin positif dalam proses pembelajaran. Karena masih banyak guru yang cenderung mendisiplikan siswa dengan kekerasan, bukan dengan disiplin positif.</p><p style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px;  margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255);">Selain itu, Permendikbud No. 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di satuan pendidian ternyata belum dipahami oleh para pendidik maupun para birokrat pendidikan, padahal isi Permendikbud ini sangat rinci dalam mendefiniskan jenis-jenis kekerasan dan sanksinya, upaya pencegahan dan penanganan kekerasannya jelas. Untuk itu, Kemdikbud harus lebih masif lagi dalam mensosialisasikan ke jajarannya, para guru dan para birokrat pendidikan.</p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;"><span style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;"></span></p><p style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255);"><span style="font-weight: normal;">Selamat Hari Pendidikan Nasional Tahun 2018<br style="box-sizing: border-box;">RETNO LISTYARTI (KOMISIONER BIDANG PENDIDIKAN), 085894626212</span><b>(SULTAN)</b></p></span></div><div id="composer_signature"><div style="font-size:85%;color:#575757" dir="auto">Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.</div></div>

KPAI: Hardiknas Dan Momentum Mewujudkan Sekolah Ramah Anak

KPAI: Hardiknas Dan Momentum Mewujudkan Sekolah Ramah Anak By - Sultan May 2, 2018 SURYAINDONESIA.COM. – Pada Hari Pendidikan Nasional t...

Baca selengkapnya »

Hardiknas, Genetika Bulukumba Sosialisasi Pencegahan Narkoba Bersama Pelajar dan Mahasiswa

Hardiknas, Genetika Bulukumba Sosialisasi Pencegahan Narkoba Bersama Pelajar dan Mahasiswa

Hardiknas, Genetika Bulukumba Sosialisasi Pencegahan Narkoba Bersama Pelajar dan Mahasiswa By Sultan - May 2, 2018 SURYAINDONESIA.COM. Bu...

Baca selengkapnya »

Wabup Takalar Ancam Beri Sanksi ASN Yang Tidak Disiplin

<div><br></div><div><br></div><div><span class="td-post-header" style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;"><header class="td-post-title" style="box-sizing: border-box;"><h1 class="entry-title" style="box-sizing: border-box; font-size: 32px; margin: 3px 0px 9px; font-family: Roboto, sans-serif; color: rgb(17, 17, 17); font-weight: 400;  word-wrap: break-word;">Wabup Takalar Ancam Beri Sanksi ASN Yang Tidak Disiplin</h1><div class="td-module-meta-info" style="box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 16px;  min-height: 17px;"><div class="td-post-author-name" style="box-sizing: border-box; display: inline-block; position: relative; top: 2px; color: rgb(68, 68, 68); float: left;"><div class="td-author-by" style="box-sizing: border-box; display: inline; margin-right: 2px;">By</div> <b>SULTAN</b><div class="td-author-line" style="box-sizing: border-box; display: inline; margin-right: 2px;"> -</div></div><span class="td-post-date" style="box-sizing: border-box; color: rgb(68, 68, 68); display: inline-block; position: relative; top: 2px; margin-left: 4px; float: left;"><time class="entry-date updated td-module-date" datetime="2018-04-30T13:51:23+00:00" style="box-sizing: border-box;">April 30, 2018</time></span><br></div><div class="td-module-meta-info" style="box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 16px;  min-height: 17px;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_Tpd3MCvPUrIvpcwc21ZoCyDd1Upgh3nXPmBTGwfrFkVHetnIYoHf82DJ3A6RIEQOYM7JZoNA-gwZPsq2_CM75q6s6VDMsZ8o5ZuJyLAJ4VkNOz9THsgtQ1ue4jBva0EjRcjWDYiaXkjI/s1600/IMG_20180430_133822-762035.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6550455467096483986" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_Tpd3MCvPUrIvpcwc21ZoCyDd1Upgh3nXPmBTGwfrFkVHetnIYoHf82DJ3A6RIEQOYM7JZoNA-gwZPsq2_CM75q6s6VDMsZ8o5ZuJyLAJ4VkNOz9THsgtQ1ue4jBva0EjRcjWDYiaXkjI/s320/IMG_20180430_133822-762035.jpg" /></a></div><div class="td-module-meta-info" style="box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 16px;  min-height: 17px;"><span style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); background-color: rgb(255, 255, 255);">SURYAINDONESIA.COM. Takalar – Wakil Bupati Takalar Achmad Daeng Se're yang didampingi oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Takalar, H.Nirwan Nasrullah, hari ini  memantau langsung apel pagi bagi ASN yang bekerja pada organisasi perangkat daerah (OPD) dilingkup sekretariat daerah, Senin (30/4/2018).<p></p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;">Disela sela Apel pagi tersebut, H.De'de, sapaan akrab dari Wakil Bupati Takalar ini, dengan tegas mengatakan, bahwa tidak ada alasan apapun bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tidak disiplin termasuk diantaranya mengikuti apel pagi.</p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;">"Disiplin bagi para ASN adalah wajib dan jika tidak disiplin berarti melanggar aturan dan harus diberi sanksi. Bagaimana bisa bekerja dengan baik kalau disiplin saja susah," tegasnya.</p></span></div></header></span></div><div><span style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); background-color: rgb(255, 255, 255);">Menurut wakil Bupati Takalar ini, keberhasilan seorang ASN dalam melaksanakan tugas, itu bisa terukur dengan melihat sejauh mana tingkat kedisiplinan ASN itu sendiri.<p></p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;">"Disini saya lebih menegaskan lagi, mulai hari ini semua ASN dalam lingkup pemeritah Kabupaten Takalar agar mentaati aturan yang ada, jika melanggar pimpinan OPD jangan segan dan jangan takut memberi sanksi sesuai aturan yang ada. Ini harus kita tempuh untuk membangun Takalar lebih baik dalam memberikan pelayanan selaku pemerintah," jelasnya.(<b>SULTAN)</b></p></span></div><div id="composer_signature"><div style="font-size:85%;color:#575757" dir="auto">Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.</div></div>

Wabup Takalar Ancam Beri Sanksi ASN Yang Tidak Disiplin

Wabup Takalar Ancam Beri Sanksi ASN Yang Tidak Disiplin By SULTAN - April 30, 2018 SURYAINDONESIA.COM. Takalar – Wakil Bupati Takalar Ach...

Baca selengkapnya »

Pencuri Spesialis Pecah Kaca Mobil Kembali Beraksi di Takalar, Uang 140 Juta Milik Korban Pun Di Bawa Kabur

<div><br></div><div><h1 class="entry-title" style="box-sizing: border-box; font-size: 32px; margin: 3px 0px 9px; font-family: Roboto, sans-serif; color: rgb(17, 17, 17); font-weight: 400; word-wrap: break-word; background-color: rgb(255, 255, 255);">Pencuri Spesialis Pecah Kaca Mobil Kembali Beraksi di Takalar, Uang 140 Juta Milik Korban Pun Di Bawa Kabur</h1><div class="td-module-meta-info" style="box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 16px; min-height: 17px; background-color: rgb(255, 255, 255);"><div class="td-post-author-name" style="box-sizing: border-box; display: inline-block; position: relative; top: 2px; color: rgb(68, 68, 68); float: left;"><div class="td-author-by" style="box-sizing: border-box; display: inline; margin-right: 2px;">By</div> <b>SULTAN</b><div class="td-author-line" style="box-sizing: border-box; display: inline; margin-right: 2px;"> -</div></div><span class="td-post-date" style="box-sizing: border-box; color: rgb(68, 68, 68); display: inline-block; position: relative; top: 2px; margin-left: 4px; float: left;"><time class="entry-date updated td-module-date" datetime="2018-05-01T02:31:46+00:00" style="box-sizing: border-box;">May 1, 2018</time></span></div></div><div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbYbTLBBzx3b0f7EZ4iiKRhybeJOt3TXt4vQOhAvlbO4zKM5CgNFVQ1_To-LRGkATziG1QzVlDVmwGOQG9GvOG6LKPvNMHnk9DQXiBELGAhZdEue39VU-xCSTd28VjsfQdyw3sAPcGFaXv/s1600/IMG-20180501-WA0005-738385.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6550455365351722354" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbYbTLBBzx3b0f7EZ4iiKRhybeJOt3TXt4vQOhAvlbO4zKM5CgNFVQ1_To-LRGkATziG1QzVlDVmwGOQG9GvOG6LKPvNMHnk9DQXiBELGAhZdEue39VU-xCSTd28VjsfQdyw3sAPcGFaXv/s320/IMG-20180501-WA0005-738385.jpg" /></a></div><div><br></div><div><span style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); background-color: rgb(255, 255, 255);">SURYAINDONESIA.COM. Takalar – Aksi pencurian dengan modus memecahkan kaca mobil milik korbannya, kembali terjadi di Takalar, (Senin, 30/4/2018). Aksi pencurian dengan modus seperti ini, sudah beberapa kali terjadi di Takalar dalam Satu tahun terakhir ini.<p></p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;">H.Ngai yang menjadi korban dalam aksi pencurian ini, harus kehilangan uang miliknya sebesar Rp. 140 juta, yang dia simpan dalam mobilnya, menurut korban, mobil miliknya dia parkir di depan penjual donat, Kelurahan Kallabbirang, Kecamatan Pattallassang,  jalan poros Takalar Jeneponto.</p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;">Menurut pengakuan korban lagi, mobil miliknya merek ayla DD 1411 QC warna merah, bahwa dirinya hanya sebentar saja meninggalkan mobilnya, lalu masuk ke dalam rumah saudaranya, namun alangkah kagetnya, ketika hendak pulang dan naik ke mobil miliknya tersebut, korban melihat kaca jendela depan sudah pecah, dan uang sebesar Rp.140 juta yang di simpan dalam kantong plastik sudah tidak ada lagi.</p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;"><span style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px;  margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255);">"Pada saat itu, saya masuk dirumah saudaraku,  tidak lama kemudian saya keluar dan mau naik di mobil, saya sangat kaget melihat mobilku dalam keadaan kaca depan bagian kanan sudah pecah, saya pun langsung melihat ke dalam mobil,  dan mengetahui kalau kantong plastik yang berisi uang sebesar Rp.  140 juta sudah tidak ada lagi". ungkap korban.</span></p><p></p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;"><span style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;"></span></p><p style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255);"><span style="font-weight: normal;">Atas kejadian tersebut, Korban bersama keluarganya melaporkan ke pihak Polres Takalar, " Kami berharap, semoga pelakunya dapat diringkus oleh Polres Takalar,  harap H. Ngai di ruang tunggu Polres Takalar. (Senin, 30/4/2018).(</span><b>SULTAN)</b></p></span></div><div id="composer_signature"><div style="font-size:85%;color:#575757" dir="auto">Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.</div></div>

Pencuri Spesialis Pecah Kaca Mobil Kembali Beraksi di Takalar, Uang 140 Juta Milik Korban Pun Di Bawa Kabur

Pencuri Spesialis Pecah Kaca Mobil Kembali Beraksi di Takalar, Uang 140 Juta Milik Korban Pun Di Bawa Kabur By SULTAN - May 1, 2018 SURYA...

Baca selengkapnya »

Catatan Dari Festival Danau Kompleks Danau Malili 2018

<div><br></div><div><span class="td-post-header" style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;"><header class="td-post-title" style="box-sizing: border-box;"><h1 class="entry-title" style="box-sizing: border-box; font-size: 32px; margin: 3px 0px 9px; font-family: Roboto, sans-serif; color: rgb(17, 17, 17); font-weight: 400;  word-wrap: break-word;">Catatan Dari Festival Danau Kompleks Danau Malili 2018</h1><div class="td-module-meta-info" style="box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 16px;  min-height: 17px;"><div class="td-post-author-name" style="box-sizing: border-box; display: inline-block; position: relative; top: 2px; color: rgb(68, 68, 68); float: left;"><div class="td-author-by" style="box-sizing: border-box; display: inline; margin-right: 2px;">By</div> <b>SULTAN</b><div class="td-author-line" style="box-sizing: border-box; display: inline; margin-right: 2px;"> -</div></div><span class="td-post-date" style="box-sizing: border-box; color: rgb(68, 68, 68); display: inline-block; position: relative; top: 2px; margin-left: 4px; float: left;"><time class="entry-date updated td-module-date" datetime="2018-05-01T02:05:01+00:00" style="box-sizing: border-box;">May 1, 2018</time></span><br></div></header></span></div><div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguv3Jz3RxSx79c2spBEw_ZQ-MwwvI3_eznZje_FcpYUjVXh5ekC_hnXuX7CNutCcBL1mpMXanlJEBw2EoA7wNiVV654Cmbto6Is-UF5YIjw8llhhYCEU7FjVpXJFua6c2cz7Ovfk4Xs2me/s1600/IMG-20180501-WA0000-560x420-788061.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6550418639958362306" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguv3Jz3RxSx79c2spBEw_ZQ-MwwvI3_eznZje_FcpYUjVXh5ekC_hnXuX7CNutCcBL1mpMXanlJEBw2EoA7wNiVV654Cmbto6Is-UF5YIjw8llhhYCEU7FjVpXJFua6c2cz7Ovfk4Xs2me/s320/IMG-20180501-WA0000-560x420-788061.jpg" /></a></div><div><br></div><div><span style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); background-color: rgb(255, 255, 255);">SURYAINDONESIA.COM. Maarasehan Perlindungan Ekosistem Danau Kompleks Danau Malili: Merawat Komitmen, Membangun Kerjasama, dan Mengintegrasikan Program<p></p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;">Pemuda harus mengambil peran strategis dan penting dalam upaya mendukung dan mewujudkan pelestarian air dan ekosistem di kompleks danau malili dan sekitarnya. Pemuda harus menjadi pelopor agent of change, agent og environment dan agent of mederenization dalam upaya kontribusi nyata peran aktif pemuda untuk perubahan yang lebih baik dalam melindungi ekosistem danau kompleks danau malili. Karena pemuda juga yang paling banyak menggunakan air dalam melakukan kegiatan disekitarnya.</p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;">Demikian terungkap dalam sarasehan festival danau kompleks danau malili, yg digelar oleh FORUM PEMERHATI KOMPLEKS DANAU MALILI (FPKDM), di aula kantor camat Nuha, Luwu Timur, senin (30/4)</p></span></div><div><span style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); background-color: rgb(255, 255, 255);">Sarasehan ini adalah salah satu rangkaian Festival Kompleks Danau Malili tahun 2018 yg di gelar FKPDM bekerjasama dengan Perkumpulan Wallacea, Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat (FKKM), Burung Indonesia, Critical Ecosystem Partnership Fund (CEPF) Wallacea, dan Pemkab Lutim.<p></p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;">Kepala dinas kepemudaan dan olahraga (dispora) Sulsel, Sri Endang Sukarsih, sebagai salah satu pemateri menegaskan jika peran pemuda sebagai agen perubahan punya nilai sangat strategis dalam upaya mendorong perlindungan dan pengawasan terjaganya ekosistem danau kompleks danau malili.</p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;">Menurut Sri Endang, pemuda "jaman now" yang paling terdekat dalam akses perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mereka aktif di media sosial berinteraksi dengan banyak orang diberbagai kalangan. Dalam interaksi itu akan banyak melahirkan ide dan gagasan, yang sebaiknya mereka wujudkan dalam kerja nyata dalam bentuk program di masyarakat.</p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;">Mereka wajib melaporkan jika ada kegiatan yang berpotensi merusak lingkungan dan ekosistem danau kompleks danau malili. Mereka harus aktif membuat sanitasi dengan tidak membuang sembarang sampah ke danau.</p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;">Namun semua upaya itu tidak akan berjalan efektif jika tidak berkolaborasi dengan smua pihak. Olehnya itu hrus dibuat agenda bersama dalam mempelajari dn mengidentifikasi permasalahan dan hambatan air danau. Mempelajari kandungan air dan membuat skema upaya pelestarian air.</p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;">Salah satu upaya mendukung pelestarian dan pemanfaatan air di kawasan kompleks danau malili dan sekitarnya dengan menyadari siapa pengguna air terbanyak disekitarnya.</p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;">Kewajiban mereka lanjut sri endang, melakukan services paymeent enviromental atau pembayaran jasa lingkungan</p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;">Mereka wajib membayar jasa pemakaian air yg selama ini digunakan. Baik perorangan maupun kelompok atau perusahaan.</p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;">Payment bisa dalam bentuk uang, program csr atau upaya lain dalam meningkatkan potensi dan pemberdayaan masyarakat sekitar kompleks danau malili.</p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;">Sri endang menutup materinya dengan menegaskan jika tidak ada alasan untuk menunggu berbuat. Mulai dengan hal kecil untuk membuktikan wujud peran pemuda.</p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;">Dalam sarasehan ini juga menghadirkan narasumber dari Perhimpunan Burung Indonesia, Damayanti, Ketua Pokja Kemendes, Idham Arsyad, Sekjen Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat (FKKM) Andri Santosa,<br style="box-sizing: border-box;">Forum Pemerhati Kompleks Danau Malili (FPKDM) Luwu Timut, Ir. Zainuddin, MT, Badan Registrasi Wilayah Adat (BRWA) Zainal Abidin dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Syamsu Alam.</p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;">Dihadiri oleh peserta dari SKPD terkait lingkup Pemprov Sulsel dan Pemkab Lutim, Forum Danau (Desa/Kabupaten), Pemerintah Desa (Kades dan BPD), P3MD, Karang Taruna (Desa/Kabupaten), BKSDA, CSO, PT Vale, dan Akademisi.(<b>SULTAN)</b></p></span></div><div id="composer_signature"><div style="font-size:85%;color:#575757" dir="auto">Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.</div></div>

Catatan Dari Festival Danau Kompleks Danau Malili 2018

Catatan Dari Festival Danau Kompleks Danau Malili 2018 By SULTAN - May 1, 2018 SURYAINDONESIA.COM. Maarasehan Perlindungan Ekosistem Dana...

Baca selengkapnya »

Dituding Timbun Rastra, Kades Desa Aeng Batu-Batu: Itu Fitnah

<div><br></div><div><br></div><div><span class="td-post-header" style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;"><header class="td-post-title" style="box-sizing: border-box;"><h1 class="entry-title" style="box-sizing: border-box; font-size: 32px; margin: 3px 0px 9px; font-family: Roboto, sans-serif; color: rgb(17, 17, 17); font-weight: 400;  word-wrap: break-word;">Dituding Timbun Rastra, Kades Desa Aeng Batu-Batu: Itu Fitnah</h1><div class="td-module-meta-info" style="box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 16px;  min-height: 17px;"><div class="td-post-author-name" style="box-sizing: border-box; display: inline-block; position: relative; top: 2px; color: rgb(68, 68, 68); float: left;"><div class="td-author-by" style="box-sizing: border-box; display: inline; margin-right: 2px;">By</div> <b>SULTAN</b><div class="td-author-line" style="box-sizing: border-box; display: inline; margin-right: 2px;"> -</div></div><span class="td-post-date" style="box-sizing: border-box; color: rgb(68, 68, 68); display: inline-block; position: relative; top: 2px; margin-left: 4px; float: left;"><time class="entry-date updated td-module-date" datetime="2018-05-01T01:51:39+00:00" style="box-sizing: border-box;">Mei 1, 2018</time></span><br></div><div class="td-module-meta-info" style="box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 16px;  min-height: 17px;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi98XwZhwtqCvOzqQeLmtxMwIPNtNfV9f6bwPvRTbceohSUCC4IfIk5jrUTW7OawU0LKbN5wonTg4l4f4S32D8aEzFofzP0CWWr6mwLCqXaBZJ3NGAu5nOZy0KX3oaLb7aoz0T3DiV-BDBt/s1600/IMG-20180127-WA0072-774250.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6550417292728597202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi98XwZhwtqCvOzqQeLmtxMwIPNtNfV9f6bwPvRTbceohSUCC4IfIk5jrUTW7OawU0LKbN5wonTg4l4f4S32D8aEzFofzP0CWWr6mwLCqXaBZJ3NGAu5nOZy0KX3oaLb7aoz0T3DiV-BDBt/s320/IMG-20180127-WA0072-774250.jpg" /></a></div><div class="td-module-meta-info" style="box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 16px;  min-height: 17px;"><span style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word; color: rgb(34, 34, 34); background-color: rgb(255, 255, 255);">SURYAINDONESIA.COM. Takalar – Polemik terkait tudingan penimbunan beras sejahtera (Rastra) di Desa Aeng Batu-Batu ditanggapi dengan santai oleh Kepala Desa Aeng Batu-Batu. Sore hari tadi Senin (30/4/2018) sekitar 6 orang anggota Polres Takalar melakukan koordinasi dan pemantauan dilapangan.<p></p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;">"Fitnahmi seng itu, Penimbunan apa? Barang ditimbun itu disimpan ditempat tersembunyi, dan dianggap ada keinginan untuk mengeruk keuntungan secara komersil, nah ini beras disimpan diteras rumah, semua orang lihatji. Terus mau untung bagaimana na ini beras gratis alias tidak ada biaya. Hampir semua rastra dititip di rumah kades sebelum didistribusikan ke masyarakat. Beras ini datang di bulan Maret, bagaimana bisa dikatakan sudah 3 bulan tidak dibagi. Ada-ada saja. Tapi sudahlah, momentum politik didesa juga semakin dekat, ini saya duga dipolitisir" Jelas Wahyudin</p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;">Lanjut dipaparkan bahwa alasan belum dibagikannya beras tersebut karena sebelumnya dilakukan musyawarah Desa dengan segenap stakeholders di Desa tersebut terkait adanya keinginan masyarakat miskin yang tidak terdaftar untuk turut diberi beras, " Semua sepakat bahwa masyarakat saling membantu, masyarakat penerima ikhlas memberi masyarakat miskin yang tidak terdaftar. Namun kami menunggu hasil validasi dan verifikasi tim tentang siapa masyarakat yang dianggap layak untuk turut diusulkan sebagai tambahan penerima. Hasilnya itu baru ada 4 hari yang lalu dan tentu saja dalam waktu dekat rastra pun turut dibagikan. Kalau ternyata dalam daftar ada yang meninggal atau pindah, berasnya dikemanakan? Kan itu harus jelas dulu. Justru saya lebih baik hati-hati daripada bertindak gegabah" Kata Wawan sapaan akrabnya.Senin, (30/4/2018).</p><p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; word-wrap: break-word;">Sementara itu, ditempat yang sama Kanit Reskrim Tipikor Polres Takalar Ipda Hendrik membantah telah melakukan penggerebekan. Kehadirannya hanya untuk melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat dan pantauan langsung dilapangan karena ada aduan masyarakat. Dia mengatakan bahwa Jumlah beras dan bobotnya tidak ada yang kurang, " Kami datang sebatas koordinasi dengan kepala desa terkait masalah ini karena adanya aduan. Tadi kita sempat singgah di kantor desa terus kesini mengecek langsung. Kita sudah hitung semua dan liat sendiri, berasnya tidak ada yang kurang, volume atau bobotnya juga pas. Sisa kualitasnya kita mau koordinasikan ke Bulog. Kalau bagus, kita arahkan untuk secepatnya didistribusikan, ke masyarakat" Ungkap Ipda Hendrik. (Senin, 30/4/2018)(<b>SULTAN)</b></p></span></div></header></span></div><div id="composer_signature"><div style="font-size:85%;color:#575757" dir="auto">Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.</div></div>

Dituding Timbun Rastra, Kades Desa Aeng Batu-Batu: Itu Fitnah

Dituding Timbun Rastra, Kades Desa Aeng Batu-Batu: Itu Fitnah By SULTAN - Mei 1, 2018 SURYAINDONESIA.COM. Takalar – Polemik terkait tudin...

Baca selengkapnya »

Surya Indonesia

KPAI: Hardiknas Dan Momentum Mewujudkan Sekolah Ramah Anak

Hardiknas, Genetika Bulukumba Sosialisasi Pencegahan Narkoba Bersama Pelajar dan Mahasiswa

Wabup Takalar Ancam Beri Sanksi ASN Yang Tidak Disiplin

Pencuri Spesialis Pecah Kaca Mobil Kembali Beraksi di Takalar, Uang 140 Juta Milik Korban Pun Di Bawa Kabur

Catatan Dari Festival Danau Kompleks Danau Malili 2018

Dituding Timbun Rastra, Kades Desa Aeng Batu-Batu: Itu Fitnah

Berita Populer [Populer][simple][recent][10]

Tweet

Arsip Berita